PROSUMUT – Wisata Sabah Julu , destinasi wisata alam dan kuliner baru kini hadir di Kabupaten Pakpak Bharat. Destinasi wisata baru yang dibuka sejak awal Januari 2020 ini menawarkan berbagai kuliner dan keindahan alam yang masih asri degan nuansa khas pedesaan.
Digarap dan dibangun dua orang pengusaha muda yang juga merupakan putra asli Kuta jungak Mersin Padang dan Marolop Banurea menjadi founder sekaligus pengelola WSJ yang belakangan tenar berkat adanya koneksi dan promosi lewat dunia maya yang belakangan ini kian diminati penggunaannya khususnya di wilayah Pakpak Bharat.
Mereka mampu menyulap sebuah kawasan yang tadinya hanya berupa areal tanah kosong dan persawahan menjadi sebuah kafe, tempat bersantai, spot selvie dan sebagainya dengan desain yang menarik, ditopang sajian aneka kuliner khas yang memanjakan lidah pengunjung. Hamparan tanaman padi, suaranya nyanyian aneka binatang serta lembutnya hembusan angin seolah ungkapan selamat datang bagi para pengunjung.
Tidak sulit untuk menjangkau tempat ini, mengingat lokasinya yang teletak di tepi jalan besar dan mulus. Hanya butuh waktu tempuh 15 menit dari pusat kota Salak anda sudah bisa menikmati sajian alam dan kuliner unik Wisata Sabah Julu ini. Akhir pekan merupakan waktu tepat bagi anda dan keluarga untuk mengunjungi tempat ini, kafe ini biasanya buka sekitar pukul 07.00 – 17.00 WIB.
“Usaha ini memang kami bangun sendiri namun harus kami akui bahwa dukungan Pemerintah dalam pembangunan serta pengembangan tempat ini sangan besar kami rasakan, baik melalui pelatihan-pelatihan yang kami ikuti serta saran-saran yang terus disampaiakan kepada kami, terimakasih dan kedepannya kami akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah untuk semakin mengembangkan tempat ini” ujar Marolop Banurea saat ditemui dilokasi pada Kamis 4 Februari 2021.
Salah seorang pengunjung, Serafinus mengatakan bahwa tempat ini cocok sebagai tempat nongkrongnya anak muda dan kaum milenial, jadi saya berharap ada perbaikan maupun pembangunan agar ini jauh lebih menarik untuk di kunjungi setiap minggunya, satu saat nanti saya pasti ajak teman-teman saya datang kesini, ungkapnya penuh bangga.
Pengunjung lain, Antoi Tumangger mengaku penasaran dengan kafe di tengah sawah itu. Sebelumnya dia mengetahui setelah ada ramai di media sosial. Menurutnya pemandangannya bagus. Selain itu letaknya unik berada di persawahan menjadi salah satu daya tarik tersendiri.
“Saya sih salut dengan pengembang yang mampu melihat peluang besar ini, menggabungkan wisata kuliner dengan pemandangan bagus, penempatan kafenya unik karena berada di tengah persawahan,” ungkap Antoi saat ditemui di lokasi.
Mersin Padang yang juga founder WSJ mengatakan kedepannya kawasan ini akan terus dikembangkan sehingga menjadi sebuah alternatif tujuan wisata dan rekreasi bagi khususnya warga Pakpak Bharat maupun secara umum menjadi salah satu tujuan wisata yang mampu mendongkrak pendapatan masyarakat setempat.
Dia juga menitipkan pesan khususnya bagi kaum muda agar jangan takut memulai sebuah usaha, kalau kita ragu mari bergabung dengan komunitas-komunitas yang bisa membangun yang nantinya menimbulkan niat.
“Sebenarnya kalau kita sering sharing dengan orang-orang yang positif dan yang bisa membangun pasti akan ada perubahan dalam diri kita. Tidak hanya itu keberanian untuk mencoba juga akan timbul,” jelas Mersin Padang.
Pada masa pandemi seperti saat ini, pastikan saat berkunjung tetap melakukan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, yaitu dengan mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, serta tidak bepergian jika demam atau suhu tubuh di atas 37,3 derajat Celsius. (Emanuela Banurea)
Editor : Iqbal Hrp
Foto :