PROSUMUT — Kasus Tuberkulosis (TB) di Sumatera Utara (Sumut) terbilang cukup tinggi. Hingga 14 Mei 2025, jumlah kasus TB di Sumatera Utara mencapai 18.411 kasus atau sekitar 25 persen dari estimasi total 74.297 kasus
Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) di Dinas Kesehatan Sumatera Utara, Novita Rohdearni Saragih kasus TB ditemukan di berbagai fasilitas kesehatan melalui penyuluhan dan skrining aktif di sekolah, pesantren, lapas/rutan, serta melalui penguatan jejaring baik di internal maupun eksternal fasilitas kesehatan (faskes).
“Kelompok usia produktif menjadi kelompok paling terdampak, terutama di Kota Medan, yang mencatat angka penularan cukup tinggi,” ujar Novi kepada wartawan, baru-baru ini.
Penyebaran TB ini, kata Novi, salah satu faktor utamanya adalah kontak erat dengan pasien yang sudah terinfeksi, terutama di lingkungan rumah.
“Individu yang tinggal serumah dengan pasien TB memiliki risiko tinggi tertular penyakit ini.
Namun, kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri masih tergolong rendah, sehingga banyak kasus yang terlambat didiagnosis dan diobati,” bebernya.
Dinas Kesehatan Sumatera Utara terus mendorong penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), termasuk penggunaan masker sebagai langkah pencegahan utama. (*)
Reporter: Nastasia
Editor: M Idris

previous post