Prosumut
Umum

Kasus Berantam Online yang Berakhir Tragis, Ada yang Sampai Bunuh-bunuhan

PROSUMUT – Keberadaan media sosial dimanfaatkan sebagian orang untuk mempererat hubungan silaturahmi, membangun bisnis, hingga menemukan jodoh.

Di medsos juga orang-orang bebas berekspresi hingga terkadang kebablasan.

Banyak yang sindir-sindiran di media sosial hingga cekcok dan bermusuhan di dunia nyata.

Beberapa kisah ini menceritakan beberapa kasus berantem online yang berakhir tragis bahkan sampai pembunuhan.

1. Pembacokan Siswa di Bekasi

Masih ingat dengan kasus ini? Awalnya pelajar di Kota Bekasi saling ejek di media sosial, berujung pertengkaran.

Tak cukup bertengkar online, mereka pun lanjut bertengkar offline. Bahkan sampai membacok lawannya.

Pada saat itu, pelajar kelas dua SMP yang berinisial OCN harus menderita luka berat di perutnya.

Itu adalah akibat dari perbuatan keempat siswa dari sekolah lain yang tega membacoknya tanpa ada rasa kasihan sedikit pun.

Alhasil keempat tersangka harus bertanggung jawab atas tingkah lakunya dengan mendekam di penjara selama tujuh tahun.

2. Dibacok Gegara Mantan

Nah, yang ini kejadiannya mirip. Hanya saja persoalannya adalah sensi karena mantan.

Korban bernama Asep bertengkar online dengan Mirliansyah. Adapun penyebabnya, Mirliansyah sensi karena Asep berpacaran degan mantannya. Mereka pun sering beradu pendapat di media sosial dengan nada tidak mengenakkan.

Alhasil pertengkaran online pun berlanjut offline. Mereka bertemu di sebuah jembatan.

Tapi yang memulainya adalah Mirlansyah beserta kawan-kawannya dengan mendatangi Asep cs di Sungai Jembatan Lemutu Desa Tanjung Bulan, Kecamatan Tanjung Agung. Terjadilah perdebatan dan saling baku hantam di antara mereka.

Sampai pada akhirnya, Mirlansyah menusuk perut Asep dan kawannya yaitu Juliansyah. Dari kejadian ini, Asep pun harus meregang nyawa. Sedangkan Juliansyah masih selamat dan dirawat di rumah sakit.

3. Gegara Disebut Tante

Tujuh remaja perempuan asal Gowa terpaksa berurusan dengan polisi.

Ketujuhnya dipanggil ke kantor polisi lantaran terlibat kasus pengeroyokan terhadap NN dan RI.

Kasus penganiayaan yang dilakukan oleh AU, IN, RE, CC, TR, MT dan IS ini terjadi karena NN diduga menyebut salah satu tersangka yaitu RE dengan panggilan tante. Korban pun menderita luka-luka akibat pengeroyokan itu.

4. Bentrokan Bocah-bocah

Nah yang ini sangat membuat miris para orangtua. Pertengkaran yang terjadi adalah antara anak SD dan SMP.

Pertengkaran itu awalnya karena saling mengejek di media sosial, tiga remaja berani tewaskan pelajar SD dan SMP.

Tak tahu persis apa masalahnya, tiga remaja berinisial AR, R dan TA mencegat anak-anak tersebut di tempat yang biasa mereka lewati saat sepulang sekolah.

Korban yakni DK dan MR dicegat tiga remaja dan dianiaya menggunakan senjata tajam dan tumpul. Akibatnya, DK tewas pada saat itu juga.

Sedangkan MR sempat melarikan diri, namun berhasil dikejar oleh ketiganya dan kemudian tewas setelah dianiaya.

Itulah kejadian yang berawal dari pertengkaran online di media sosial. Media sosial memang bisa membawa mudharat bagi orang-orang yang tidak bijak menyikapinya.

Bukan hanya terancam bui, salah menggunakan medsos bisa menyebabkan diri Anda terancam bahaya bahkan bisa jadi korban pembunuhan.

Dari itu, mulai sekarang bijaklah menggunakan medsos. Nyawamu ada di jarimu. (*)

Konten Terkait

Korban Tabrak Lari di Binjai Ternyata Putra Semata Wayang

admin2@prosumut

2 ASN Deliserdang Diduga Korban Tabrak Lari, Satu Tewas

Editor Prosumut.com

TPL Diharap Latih Masyarakat Kembangkan Produk Rumahan dari Eucalyptus

Editor prosumut.com

Peduli Mitra, XL Axiata Bantu Toko Pulsa Hindari Covid-19

admin2@prosumut

Momen Lebaran, Eldin Ingatkan ‘Medan Rumah Kita’

Val Vasco Venedict

Pergub PBBKB Bikin Harga BBM Naik, Desakan Interpelasi Muncul

Editor Prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara