Prosumut
Pendidikan

Puncak Pemilihan Duta Bahasa Sumatera Utara 2023, Finalis Langkat dan Gunungsitoli Terpilih Jadi Terbaik I

PROSUMUT – Balai Bahasa Sumatera Utara menggelar acara Malam Puncak Pemilihan Duta Bahasa Sumatera Utara Tahun 2023 di Hotel Le Polonia Medan, Jumat 9 Juni 2023.

Pada ajang tersebut, M Deny Effendy Tambusay (finalis putra asal Langkat) dan Windy Niskya Rahmi Harefa (finalis putri asal Gunungsitoli) terpilih menjadi Duta Bahasa Sumatera Utara Tahun 2023.

Keduanya terpilih menjadi terbaik pertama setelah mengalahkan 18 finalis lainnya asal berbagai kabupaten/kota di Sumatera Utara.

Sedangkan terbaik kedua adalah Tupa Parulian Siburian (Medan) dan Elisabeth Garace Damanik (Medan). Terbaik ketiga, Melkisedek Morsa Abadi Nababan (Tapanuli Utara) dan Gita Puspita Sari (Padangsidimpuan). Terbaik keempat, Muhammad Alwi (Medan) dan Seilviani Pasaribu (Labuhanbatu Utara).

Selain itu, terpilih juga finalis berbakat yaitu Junaidi Anggi Syahputra (Tanjungbalai) dan terfavorit yakni Zahrah Salfizah Sinaga (Deliserdang).

Pemilihan finalis yang menjadi terbaik, berbakat dan terfavorit dilakukan melalui penilaian oleh lima dewan juri yang didaulat pada acara tersebut.

Yakni, Hidayat Widiyanto (Kepala Balai Bahasa Sumatera Utar), Salbiyah Nurul Aini (Kasubbag Umum Balai Bahasa Sumatera Utar), Dwi Endah Purwanti (Kepala Dinas Perpustakaan Arsip Daerah Sumut), Mora Nasution (Pendiri Yayasan Bangga Jadi Indonesia), dan Patrial Oliver Zega (Terbaik I Duta Bahasa Sumatera Utara Tahun 2018).

Kepala Balai Bahasa Sumatera Utara Hidayat Widiyanto menyampaikan, pemilihan duta bahasa ini merupakan agenda rutin yang dilakukan setiap tahun.

Program yang diinisiasi sejak tahun 2006 ini telah menghasilkan sejumlah duta bahasa, yang menjadi mitra masyarakat dalam pengembangan dan pembinaan bahasa khususnya di Sumatera Utara.

Duta bahasa dibentuk dengan tujuan untuk mengajak generasi muda berkiprah di masyarakat dalam pengembangan dan pembinaan bahasa.

“Pemilihan duta bahasa tahun ini dilakukan dengan berbagai tahapan, dimulai dari pembukaan pendaftaran pada 6 Februari sampai 11 Maret 2023 dengan jumlah pendaftar sebanyak 245 peserta yang mewakili hampir seluruh kabupaten/kota di Sumatera Utara,” ungkap Hidayat.

Selanjutnya, dilakukan seleksi administrasi dan terseleksi menjadi 198 peserta. Kemudian, tahapan seleksi wawancara yang menyaring 60 peserta. Setelah itu, seleksi akhir hingga terpilih 20 finalis yang terdiri 10 putra dan 10 putri.

Pada tahap seleksi akhir ini, para finalis memperoleh pembekalan materi untuk menambah pengetahuan dan wawasan berupa wicara publik, kesehatan mental, kelas menulis untuk publikasi dan lain sebagainya.

“Selain memaparkan visi misinya jika terpilih menjadi duta bahasa, para finalis juga diminta untuk menunjukkan bakat masing-masing. Karena itu, kami melibatkan pakar, akademisi, praktisi, dan para pemangku kepentingan (menjadi dewan juri),” jelas Hidayat.

Ia menyebutkan, para finalis mewakili berbagai universitas di Sumatera Utara, seperti USU, Unimed, UMSU, UMA, UHN, UIN Syahada Padangsidimpuan. Tak hanya itu, ada juga finalis yang bekerja sebagai aparatur sipil negara.

“Para finalis mewakili kabupaten/kota dari Tanjung Balai, Medan, Pematang Siantar, Gunung Sitoli, Padangsidimpuan, Langkat, Deli Serdang, Mandailing Natal, Padang Lawas, Tapanuli Utara, dan Labuhan Batu Utara,” tuturnya.

Hidayat menambahkan, duta bahasa terbaik pertama akan mewakili Sumatera Utara dalam pemilihan duta bahasa tingkat nasional, yang biasanya akan digelar pada Agustus mendatang.

Kepala Dinas Perpustakaan Arsip Daerah Sumut Dwi Endah Purwanti mengatakan, duta bahasa merupakan generasi muda mitra pembinaan kebahasaan dan kesusastraan yang memiliki kepedulian terhadap pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia. Di samping itu, juga terhadap kelestarian bahasa daerah serta memiliki kemampuan berbahasa asing yang baik.

“Bahasa merupakan salah satu komponen dalam pembangunan Indonesia. Ajang pemilihan ini merupakan agenda penting yang harus terus dilaksanakan, karena duta bahasa adalah motor penggerak literasi nasional,” kata Dwi yang mewakili Ketua Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Sumatera Utara Nawal Lubis.

Ajang pemilihan ini, menurutnya, bukan sekedar menjalankan fungsi sebagai duta untuk menjunjung tinggi bahasa Indonesia. Akan tetapi, lebih jauh agar bagaimana melestarikan warisan leluhur yang ada di Sumatera Utara.

“Kita perlu bersyukur karena Sumatera Utara diwariskan ada istiadat yang beragam, sehingga terbiasa dengan kehidupan dalam harmoni keberagaman. Karenanya, kami menyambut baik agenda rutin pemilihan duta bahasa ini,” ujarnya.

Dwi berpesan, kepada finalis duta bahasa tahun 2023, anda merupakan generasi pilihan Sumatera Utara yang akan menjadi teladan dalam menjunjung tinggi bahasa Indonesia sekaligus pelestari bahasa daerah.

Di samping itu, anda juga sebagai generasi muda yang menjadi pelopor agar bagaimana generasi bangsa ini bisa sejajar dengan bangsa lain di dunia melalui penguasaan bahasa asing.

“Pemilihan duta bahasa ini bukan tentang pemenang, melainkan upaya maksimal agar bagaimana duta bahasa akan mengembangkan dirinya, menunjukkan potensinya demi mengabdi kepada bangsa dan negara,” pungkasnya. (*)

Editor: M Idris

Konten Terkait

Target Bupati Batubara, tak Ada Sekolah yang Akreditasi C

Editor prosumut.com

Majukan Pendidikan, Tanoto Foundation Diharapkan Bantu Peran Pemko Medan

Editor prosumut.com

Balai Bahasa Sumut Uji Keterbacaan Produk Penerjemahan

Editor prosumut.com