PROSUMUT – Erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo yang terjadi pada Selasa 2 Maret 2021, belum berdampak terhadap kenaikan harga pangan.
“Sejumlah kebutuhan pokok belum mengalami kenaikan karena erupsi tersebut, khususnya pada harga cabai maupun bawang. Semuanya masih terpantau normal,” kata Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut Gunawan Benjamin berdasarkan hasil pantauan pihaknya, Rabu 3 Maret 2021.
Menurut Gunawan, dari pengalaman sebelumnya, disaat terjadi erupsi maka yang paling dirugikan pada umumnya adalah petani sawi putih atau tanaman sawi lainnya dan petani tomat.
“Saat erupsi, konsumen kerap tidak mau mengkonsumsi sawi putih dikarenakan terkena debu. Walaupun pada dasarnya bisa dibersihkan, tetapi konsumen cenderung mencari sayuran lain sebagai subtitusinya,” ujar dia.
Disebutkan Gunawan, memang sayur-sayuran dari tanah karo yang kerap dirugikan saat erupsi. Namun, yang paling penting adalah erupsi tidak berlanjut untuk waktu yang lama.
“Kalau berlanjut maka bisa berdampak pada tanaman lain yang bisa saja mengalami kerusakan,” ucapnya.
Dia menilai, erupsi kali ini belum berdampak jauh terhadap kemungkinan lonjakan harga ekstrim yang bisa memicu terjadinya inflasi.
“Semuanya masih terlihat stabil, erupsi kali ini juga belum memperburuk jalur distribusi barang. Karenanya, distribusi meskipun tetap saja terganggu tapi tidak memicu terjadinya kelumpuhan,” jelas Gunawan.
Ia menuturkan, pada dasarnya konsumen tidak perlu mengkhawatirkan erupsi ini akan berdampak serius terhadap harga kebutuhan pokok.
Akan tetapi, bagi petani erupsi ini tetap akan memicu terjadinya kerugian.
“Saya hanya berharap pemerintah bisa segera memetakan kerusakan lahan pertanian milik petani akibat erupsi. Kemudian, memberikan bantuan pemulihan bagi petani yang terdampak,” tandasnya.
Diketahui, erupsi Gunung Sinabung terjadi pada Selasa pagi. Erupsi yang terjadi mengeluarkan awan panas guguran sejauh 4.500 meter dan tinggi kolom abu sejauh 5.000 meter.
“Erupsi terjadi pada pukul 07.15 WIB. Jarak luncuran 4.500 m ke arah tenggara – timur dan tinggi kolom abu 5.000 meter dengan amplitudo 120 mm, durasi 485 detik arah angin selatan – barat,” ungkap Kepala Pos Pemantau Gunung Sinabung, Badan Geologi dan PVMBG, Armen Putra.
Kata Armen, status Gunung Sinabung masih berada pada level III atau Siaga. Karena itu, diminta masyarakat agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung.
Selain itu, radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara. (*)
Foto :