PROSUMUT – Gratieks adalah gerakan peningkatan ekspor pertanian yang digagas Mentan Syahrul untuk menyatukan kekuatan seluruh pemegang kepentingan pembangunan pertanian dari hulu sampai hilir. Gerakan ini diharapkan mampu meningkatkan ekspor komoditas pertanian dengan cara yang tidak biasa.
Untuk mendukung program tersebut, Kepala Karantina Medan Ir.Hafni Zahara,M.Sc mengajak generasi milenial untuk menjadi bagian dari Gratiek “Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian”.
“Semangat muda yang dimiliki kaum milenial harus menjadi dorongan postitif bagi pembangunan pertanian Indonesia, terutama dalam peningkatan ekspor pertanian yang akan mempengaruhi perekonomian negara,” kata Hafni baru-baru ini.
Hafni Zahara juga mengatakan kekayaaan sumber daya alam di Indonesia, membuka banyak peluang bisnis pertanian yang luas untuk digarap kaum milenial. Ia menambahkan keterlibatan generasi milenial dalam mendukung, mengembangkan, serta memajukan sektor pertanian, agar komoditas pertanian kita tembus ke pasar internasional.
“Dengan kekayaan alam yang kita punya, sekarang tinggal bagaimana kita dapat menghadirkan kecerdasan mengolah itu dan kaum muda bisa dimaknai sebagai benteng pembangunan pertanian, terutama dalam hal peningkatan ekspor pertanian,” jelasnya.
Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Parlindungan Lubis yang hadir sebagai salah satu nara sumber mengapresiasi kegiatan, dan segala permasalahan di bidang ekspor dapat disampaikan dan dicari solusinya agar tidak program Gratieks dapat berjalan.
“Kebijakan regulasi satu produk dengan produk yang lain berbeda, sehingga generasi milenial harus lebih memahami aturan atau regulasinya, agar produk atau komoditas pertanian tersebut jangan jadi masalah dan pastikan produk yang di ekspor lancar dan sesuai prosedur,” tambah Parlindungan.
Selain itu, Ujiana Sianturi,Spd sebagai Ketua Umum Asosiasi UMKM Sumatera Utara. Ia mengatakan bahwa UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia dan Asean, dan UMKM juga menjadi urat nadi perekonomian yang berbasis kerakyatan, karena akan banyak menyerap banyak tenaga kerja termasuk kaum anak muda milenial.
“Bagi para pelaku dunia usaha mikro kecil menengah, Milenial punya peluang ekspor dan terbuka lebar seluas – luasnya serta berpotensi untuk menambah pendapatan/income khususnya bagi pengusaha UMKM kaum milenial, dan ketersediaan bahan baku, pelatihan dan pemasaran menentukan kapasitas ekspor untuk berdaya saing (Comparative advantage),” ujar Ujiana.
Kegiatan bimbingan Akselerasi Ekspor juga diisi dengan acara tanya jawab yang dihadiri oleh UMKM milenial Sumatera Utara. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan muncul generasi milenial, sehingga diprediksi menjadi pembawa pembaruan dalam pembangunan pertanian. (*)
Editor : Iqbal Hrp
Foto :