Prosumut
Politik

Anggota Timsel KPID Sumut Diganti, Fraksi Golkar Menolak

PROSUMUT – Rapat internal Komisi A DPRD Sumut, Senin 31 Mei 2021 disebutkan mengganti satu dari lima Tim Seleksi (Timsel) Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumut yang telah ditetapkan sejak 2020 lalu.

Keputusan tersebut memunculkan penolakan dari Fraksi Partai Golkar yang menilai prosesnya tidak benar bahkan rawan gugatan hukum.

Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Sumut Irham Buana Nasution menyampaikan bahwa keputusan yang diambil Komisi A tersebut awalnya membahas soal tertundanya pengesahan Timsel KPID Sumut karena masalah keterwakilan dari unsur lembaga dimaksud (manta komisioner).

Padahal menurutnya, perwakilan dari KPID bukan merupakan keharusan, jika merujuk para peraturan KPI Pusat.

BACA JUGA:  Warga Kampung Sejahtera Siap Menangkan Paslon Hiro

Sebagaimana diatur dalam Peraturan KPI Nomor 01/2014 di Pasal 19 terkait pembentukan timsel dengan menyebutkan, ‘Tim seleksi pemilihan anggota KPI Daerah terdiri atas 5 (lima) orang anggota yang dipilih dan ditetapkan oleh DPRD Provinsi dengan memperhatikan keterwakilan unsur tokoh masyarakat, akademisi/kampus, pemerintah Provinsi, dan KPI Daerah’.

“Dalam rapat itu membahas soal unsur keterwakilan KPID di Timsel. Padahal ketentuan pusat tidak ada disebutkan harus,” ujar Irham yang juga berada di Komisi A DPRD Sumut.

Menurut Irham yang juga sempat mengikuti rapat internal di Komisi A, sikap menolak keputusan di rapat tersebut karena penggantian dilakukan khusus untuk satu orang saja.

BACA JUGA:  Warga Kampung Sejahtera Siap Menangkan Paslon Hiro

Seharusnya jika ada pergantian, dilakukan untuk semuanya, mengingat seluruh perangkat Timsel juga sudah ditetapkan sebelumnya di DPRD Sumut.

“Kalau mau diganti, harus semua. Bahwa kemudian itu diusulkan nanti untuk orang yang sama, silakan saja. Tetapi prosesnya harus dilakukan mulai dari awal lagi. Jadi ada praktek yang tidak benar dilakukan,” sebutnya.

Dengan ini kata Irham, Fraksi Partai Golkar DPRD Sumut mengambil keputusan menolak hasil rapat internal Komisi A, dan tidak bertanggungjawab atas keputusan dan langkah seleksi berikutnya jika tetap dijalankan.

Apalagi potensi gugatan hukum sangat terbuka dengan keputusan ini.

BACA JUGA:  Warga Kampung Sejahtera Siap Menangkan Paslon Hiro

“Makanya kami menolak karena tidak dilakukan dengan benar. Kalau dilanjutkan, aka nada penolakan. Bisa juga (gugatan) diajukan hukum oleh anggota Timsel yang diganti,” tegas manta Ketua KPU Sumut ini.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya Timsel telah ditetapkan di Komisi A DPRD Sumut pada 2020 lalu, yakni Corry Novrica AP Sinaga (Sekretaris Timsel), DR Abd Haris (Ketua Timsel), H Dadang Darmawan (anggota Timsel), Ir Irman (anggota Timsel) dan Prof Khairil Ansari (anggota Timsel). Namun rapat internal kemarin mengganti Abdul Haris dengan nama lain. (*)

 

Reporter : Iqbal Hrp
Editor        : Iqbal Hrp
Foto            : 

Konten Terkait

Jokowi & Prabowo Diprediksi Bertemu Lepas Lebaran

Val Vasco Venedict

Diminta Laporkan ke Bawaslu, Ketua DPRD Medan Ngaku Masih Kumpulkan Bukti dan Saksi

Ridwan Syamsuri

Jelang Pilkades Sergai, Pemkab Gelar Sosialisasi

Ridwan Syamsuri

Lembaga Survei Tak Netral Layak Dibubarkan

Editor prosumut.com

Airlangga Menguat, Munas Golkar Dipastikan Desember 2019

valdesz

PSI Sumut Salurkan Bingkisan ke Pos Pengamanan Ketupat Toba

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara