Prosumut
Kesehatan

Jemaah Haji Diimbau Periksa Kesehatan Sepulang dari Mekkah

PROSUMUT – Jemaah haji asal Sumatera Utara (Sumut) seluruhnya telah kembali dari Tanah Suci. Maka, jemaah haji ini diminta untuk melakukan pemeriksaan kesehatan ke fasilitas kesehatan (faskes) atau puskesmas terdekat.

Sebelum kembali ke kampung halamannya masing-masing jemaah haji telah diberikan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji (K3JH) oleh petugas PPIH beberapa waktu lalu.

Kabid P2P Dinkes Medan dr Pocut Fatimah mengatakan, jemaah haji tetap akan dipantau kesehatannya di daerah masing-masing selama 21 hari oleh dinas kesehatan masing-masing.

“Maka kami minta agar seluruh jemaah ini terutama jemaah haji asal Kota Medan untuk tidak terlalu aktif di luar. Kalaupun aktif tetap patuhi protokol kesehatan. Bila ada keluhan misalnya batuk atau gejala seperti meningitis seperti demam tinggi, kaku kuduk maka kita imbau berobat ke faskes atau paling dekat di puskesmas,” katanya, Senin 8 Agustus 2022.

Sebab, jemaah haji ini memiliki riwayat perjalanan jauh dari luar negeri dan banyak berkontak dengan orang berbagai negara, sehingga perlu diantisipasi kepulangan mereka saat di tanah air. “Apakah mereka sehat-sehat saja tidak dalam kondisi sakit? Katakanlah tidak membawa penyakit yang tidak ada di Indonesia,” ujarnya.

Jemaah haji ini telah dibekali dengan K3JH. Karenanya, diminta agar kartu dikeembalikan ke faskes atau puskesmas dalam waktu 21 hari sejak kepulangan. Artinya, selama 21 hari sampai di tanah air mereka dipastikan dalam kondisi sehat dengan menyerahkan K3JH.

“Jadi kami meminta untuk jemaah haji yang baru pulang agar segera memeriksa secara mandiri kesehatannya di puskesmas terdekat. Lebih bagus lagi bisa jemaah tadi melakukan periksakan diri ke tempat yang pertama pemeriksaan saat mereka mau berangkat haji. Sehingga, datanya bisa nyambung dan datanya juga sudah tersimpan di faskes atau puskesmas tersebut,” ungkapnya.

Pocut menitip pesan pada jemaah calon haji di 2023 nanti, mulai dari saat ini bisa menjaga fisiknya. Bila memiliki keluhan penyakit bisa dari sekarang berobat. Hal ini agar jangan menjadi kendala disaat mau keberangkatan kelak.

“Kita tahu kondisi di sana akan berjalan jauh, karena pemondokan dengan masjid jauh. Apalagi ditambah cuaca panas. Bahkan semua ibadah dilakukan berjalan seperti tawaf. Itu semua membutuhkan kesiapan fisik. Makanya, kalau bisa harus berlatih saat ini dengan melakukan olahraga jalan,” imbaunya.

Diketahui sebelumnya, sesuai dengan Surat Edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit No. HK.02.02/C/2782/2022 Tentang Pemeriksaan dan Pengawasan Jemaah Haji di Embarkasi dan Debarkasi. Maka, seluruh jemaah haji asal Indonesia termasuk di Sumut dibekali K3JH. Tujuannya untuk memantau kesehatan jemaah haji selama 21 hari setelah tiba di tanah air.

Pemantauan ini juga dimaksudkan sebagai deteksi dini terhadap penyakit menular, diantaranya adalah COVID-19, Mers-Cov, Meningitis, polio, dan penyakit yang berpotensi menimbulkan Public Health Emergency of International Concern (PHEIOC). (*)


Reporter : Nastasia

Editor : Muhammad Idris

Foto : Istimewa

BACA JUGA:  Bayi Kembar Siam Dempet Berhasil Dipisahkan RS Adam Malik: Brian Selamat, Drian Meninggal

Konten Terkait

Pedagang Pasar Melati Medan Meninggal Positif Covid-19

Editor Prosumut.com

RSUP HAM Dipercaya Pusat Rujukan Utama Event Internasional Aquabike

Editor prosumut.com

Penundaan Pernikahan dan Usia Kelahiran Pertama Bisa Picu Kanker Payudara

Editor prosumut.com

Disperindag Labuhanbatu Semprot Disinfektan Pasar Glugur

admin2@prosumut

Pasien Sembuh Covid-19 Bertambah Jadi 41 Orang

admin2@prosumut

Penyekatan Kepulauan Nias, Pendatang Diwajibkan Karantina 3 Hari

Editor Prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara