PROSUMUT – Pemko Medan menggelar Aksi Bersih Tingkat Kota Medan dalam rangka memperingati World Cleanup Day 2019 di kawasan Danau Siombak, Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan, Sabtu 21 September 2019.
Selain di seputar Danau Siombak, aksi bersih-bersih ini juga digelar serentak di 21 kecamatan di Kota Medan.
Sebelum aksi bersih-bersih dimulai, kegiatan diawali dengan apel bersama. Wali Kota Medan Dzulmi Eldin bertindak sebagai pembina apel gabungan yang dihadiri OPD terkait di lingkungan Pemko Medan seperti Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan, Satpol PP, Dinas Pekerjaan Umum, jajaran Kecamatan Medan Marelan, Pramuka, pelajar serta didukung aparat TNI dan Polri.
Aksi bersih dimulai dengan pemberian peralatan kebersihan kepada perwakilan peserta oleh Wali Kota. Kemudian Wali Kota bersama seluruh peserta membersihkan kawasan Danau Siombak.
Guna mendukung kelancaran aksi bersih-bersih sejumlah alat berat seperti long amp dan backhoe loader diturunkan serta truk yang digunakan untuk mengangkut sampah hasil pembersihan yang dilakukan.
Pembersihan dilakukan dengan membagi kawasan Danau Siombak menjadi 5 zona guna mempermudah sekaligus memaksimalkan pembersihan yang dilakukan.
Wali Kota bersama Dandim 0201/BS Kol Inf Roy Hansen J Sinaga S Sisa, Kapolres Belawan AKBP Ikhwan Lubis, Kapten Marinir Yuda Bakti, anggota DPRD Kota Medan Surianto SH, Kadis Kebersihan dan Pertamanan HM Husni serta Kadis Perhubungan Iswar Lubis bersama seluruh peserta aksi bersih kemudian melakukan pembersihan bersama-sama yang diikuti dengan penanaman pohon serta penaburan benih ikan.
Bahkan, Wali Kota bersama-sama unsur Forkopimda, Kadis Kebersihan dan Pertamanan serta Camat Medan Marelan M Yunus sempat mengelilingi Danau Siombak dengan mengendarai perahu karet dan boat untuk melihat kondisi Danau Siombak, terutama kebersihannya.
Menurut Wali Kota, kegiatan Aksi Bersih Tingkat Kota Medan dalam rangka memperingati World Cleanup Day (WCD) 2019 merupakan salah satu bukti nyata kepedulian warga Kota Medan untuk turut serta menjaga kebersihan lingkungan.
“Kita tentu tidak ingin kota ini dinobatkan sebagai salah satu kota metropolitan yang tidak mampu menjaga kebersihan lingkungan,” kata Wali Kota.
Apalagi kini Indonesia kata Wali Kota, sedang berduka akibat kondisi darurat asap di Sumatera dan Kalimantan. Dikatakannya, luasnya lahan gambut yang terbakar membuat negara diliput asap yang mengundang partikel polutan yang sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia.
“Kondisi yang kerap berulang ini telah mencoreng wajah pemerintah di mata dunia, karena kita dianggap tidak becus dalam mengurusi masalah lingkungan,” ungkapnya.
Wali Kota selanjutnya memaparkan, kebiasaan masyarakat yang kurang peduli terhadap isu-isu lingkungan telah membuat kondisi lingkungan menjadi kurang terawat dan kian hari menyedihkan.
Oleh karenanya tegas Wali Kota, harus ada upaya dan usaha yang kuat untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya nilai kebersihan lingkungan untuk tumbuh kembang generasi masa depan Indonesia, terkhusus Kota Medan.
“Untuk itu saya berharap agar aksi bersih lingkungan yang dilakukan ini dapat menjadi tradisi dan budaya yang selalu kita laksanakan di lingkungan sekitar kita, sehingga Kota ni Medan Rumah Kita bersama akan semakin bersih dan asri pada masa mendatang,” harapnya.
Tak lupa Wali Kota mengingatkan, masih banyak cara yang bisa ditempuh untuk menjaga kebersihan dan kelestarian alam. Namun upaya itu harus dilakukan secara terintegrasi dengan semua pihak, utamanya masyarakat karena masyarakat merupakan kunci kebersihan menjaga lingkungan yang tetap lestari.
Sementara itu Kadis Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan HM Husni menjelaskan, WCD adalah aksi bersih-bersih terbesar di dunia yang dilakukan serentak di 157 negara, termasuk Indonesia. Tujuannya untuk membebaskan planet dari permasalahan sampah.
“Aksi hari ini merupakan bentuk dukungan Pemko Medan terhadap kegiatan WCD. Selain di kawasan Danau Siombak, aksi bersih-bersih juga dilakukan di 21 kecamatan di Kota Medan,” jelas Husni.
Selanjutnya melalui kegiatan ini, Husni berharap lahir momentum untuk mempersatukan masyarakat, khususnya Kota Medan dari berbagai latar baik agama, suku, budaya dan golongan melalui WCD.
Kemudian meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap masalah sampah. Serta menjadi gerakan masif untuk membuat Kita Medan bersih serta mengedepankan nilai-nilai perdamaian dan cinta lingkungan yang berkelanjutan. (*)