Oleh: Radja Abdul Kadir Nasution (Mahasiswa Fakuktas Dakwah dan Komunikasi UIN Sumut)
PROSUMUT – Sebagai seorang mahasiswa semester akhir, Kuliah Kerja Nyata (KKN) menjadi bagian tak terlepaskan sebelum memasuki babak akhir perjalanan di perguruan tinggi, mulai dari seminar proposal (semprol) hingga akhirnya pembuatan karya ilmiah berupa skripsi dan ditutup dengan wisuda.
Berkaitan dengan tahapan itu, saya yang menimba ilmu di Fakuktas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri (UIN) Sumut stambuk 2021, menjalaninya lewat program KKN Mandiri yang dikoordinir Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UINSU.
Patut diketahui, KKN Mandiri ini memberikan keleluasaan sepenuhnya bagi mahasiswa Semester VIII menginisiasi mulai dari pemilihan lokasi, menyusun program, dan mengelola biaya secara mandiri menjalaninya.
Berbeda halnya dengan KKN Reguler, yang diorganisir perguruan tinggi dilaksanakan secara terjadwal sesuai kalender akademik di suatu wilayah dengan durasi telah ditetapkan oleh kampus.
Dengan acuan tersebut, saya melaksanakan KKN Mandiri seorang diri setelah sebelumnya tak satupun dari 35 mahasiswa sekampus, fakultas maupun prodi yang sama bersedia diajak bergabung dalam satu kelompok.
Inisiatif pun saya lakukan dengan mencari tahu minat belajar dari anak-anak Pendidikan Agama Usia Dini (PAUD) Al-Nurhasanah di Dusun IV, Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, sebagai bentuk pengabdian masyarakat.
Alhamdulillah, ternyata pemilihan lokasi sesuai dengan minat dan kebutuhan masyarakat setempat sebagaimana disampaikan perangkat desanya melalui sekretaris Desa Manunggal.
Waktu pelaksanaan KKN Mandiri terbilang singkat lantaran bersamaan dilaksanakannya ibadah puasa Ramadhan 1446 H. Karenanya, saya bergerak cepat memulainya dari 10-21 Maret 2025.
Hal ini mengingat hari efektif proses belajar mengajar terpotong libur puasa. Padahal, sesuai tenggat waktu ditetapkan, KKN Mandiri durasi semestinya dimulai 9 Maret hingga 4 April 2025.
Selanjutnya setelah berkoordinasi dengan perangkat desa, saya menyusun program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN Mandiri.
Sedangkan pembiayaan selama terlaksananya KKN Mandiri tersebut, saya harus ekstra keras mendapatkan biaya secukupnya.
Sebab, saya harus mempersiapkan reward kepada murid PAUD Desa Manunggal berupa cenderamata karena dapat bekerja sama selama terlaksananya kegiatan KKN Mandiri.
Secara pribadi, sebagai mahasiswa saya merasakan fleksibelnya KKN Mandiri ini karena memberikan kesempatan mahasiswa menyesuaikan jadwal dengan mengikuti perkuliahan atau kegiatan lainnya.
Tujuan KKN Mandiri ini tentunya melatih mahasiswa menerapkan ilmu pengetahuan, mengidentifikasi masalah, dan mencari solusi nyata.
Seluruh rangkaian selama berlangsungnya KKN Mandiri di Dusun IV, Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, sangat memberikan kesan tentang manajerial dimana segala sesuatunya dengan sendiri. (*)
