PROSUMUT – Yamitema Tirtajaya Laoly, anak Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly kembali tak datang panggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dia sedianya diperiksa dalam kasus dugaan suap proyek dan jabatan di Medan Tahun Anggaran 2014-2015 dan 2016-2021.
“KPK telah menerima surat dari saksi Yamitema T. Laoly yang pada prinsipnya menyampaikan tidak dapat menghadiri pemeriksaan karena belum menerima surat yang dikirimkan KPK ke rumah di Medan,” kata juru bicara KPK Febri Diansyah dalam keterangannya, Selasa 12 November 2019.
Febri mengatakan penyidik mengirimkan surat panggilan sesuai alamat yang tertera di KTP-el Yamitema. Namun, yang bersangkutan tak tinggal di sana.
Febri menyebut penyidik menjadwalkan ulang panggilan pada Yamitema. Dia bakal diperiksa pada Senin, 18 November 2019.
“Penyidik tetap membutuhkan keterangan Yamitema,” kata Febri.
Pemeriksaan pada Yamitema terkait operasi tangkap tangan (OTT) pada Wali Kota nonaktif Medan Tengku Dzulmi Eldin; Kadis PUPR Kota Medan Isa Ansyari; dan Kepala Sub Bagian Protokoler Kota Medan Syamsul Fitri Siregar.
Yamitema diperiksa dalam kapasitas sebagai Direktur PT Kani Jaya Sentosa. Perusahaan itu mendapat tender proyek di Medan.
Tengku Dzulmi Eldin ditetapkan sebagai tersangka suap.
Dia diduga memalak Kepala Dinas PU Kota Medan Isa Ansyari buat menutupi kelebihan dana perjalanan dinas ke Jepang.
Tengku meminta bantuan Syamsul Fitri Siregar selaku Kepala Sub Bagian Protokoler Kota Medan mencari dana menutupi kelebihan biaya tersebut.
Target sasaran Tengku ialah kepala-kepala dinas di lingkungan Pemerintah Kota Medan.
Sebelum memalak Isa, Dzulmi disinyalir sudah beberapa kali menerima uang dari Isa.
Uang itu diberikan atas jasa Dzulmi yang telah mengangkat Isa sebagai Kepala Dinas PU. (*)