PROSUMUT – Dari data BPS bahwa realisasi inflasi di Sumut yang sebesar 0.15% di bulan Desember 2018 masih terbilang sangat rendah.
Realisasi inflasi sebesar itu sekaligus menutup tahun 2018 sebagai tahun dengan realisasi inflasi yang terkategorikan sangat rendah.
Secara Year on Year (YoY), Sumut hanya merealisasikan inflasi sebesar 1.23%, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata nasional yang sebesar 3.13%.
Namun secara keseluruhan, pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin mengatakan bahwa inflasi di tahun 2018 menyisakan masalah dimana Sumut masih kesulitan dalam meredam gejolak harga cabai merah sepanjang tahun.
Di bulan Desember lonjakan pada harga daging ayam beserta kenaikan harga ikan dinilai sangat wajar.
Ini rutinitas tahunan yang kerap terjadi. Termasuk juga kenaikan harga tiket pesawat.
“Namun, kita jangan berpuas dahulu dengan prestasi ini. Saya mengkaji dan menilai ada masalah dimana laju inflasi yang rendah di wilayah Sumut terkait dengan pelemahan harga komoditas khususnya sawit yang anjlok belakangan. Ini fakta yang tidak bisa dipungkiri,” katanya, kemarin (2/1/2019).
Walaupun disisi lain, ada kemungkinan juga dikarenakan wilayah di luar Sumut itu memang sangat rentan mengalami inflasi.
Artinya seiring dengan gangguan cuaca yang terbilang ekstrem belakangan, membuat sejumlah wilayah penting seperti perkotaan mengalami kenaikan harga pangan yang lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah Sumut. (editor)