Prosumut
Ekonomi

Wapres Minta Kemendagri Tentukan Batas Tarif Air Minum PDAM

PROSUMUT –  Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla meminta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk menentukan besaran batas tarif air minum yang disalurkan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

Hal itu dikatakan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat Basoeki Hadimoeljono, Selasa 9 April 2019 dikutip dari Bisnis.com.

“Tadi [dalam rapat yang dipimpin Wakil Presiden Jusuf Kalla] diperintahkan kepada Kemendagri untuk menghitung berapa tarif bawah dan tarif atas per wilayah sehingga menjadi pegangan,” kata Basuki.

BACA JUGA:  Optimalisasi Obligasi dan Sukuk sebagai Instrumen Pembiayaan Pembangunan Daerah

Ia mengatakan Kemendagri sebenarnya sudah memiliki kajian tentang itu. Bahkan sudah ada aturan tapi belum ada tarif bawah dan atasnya.

Basuki menyebutkan pemerintah juga akan memberi dorongan agar pemerintah daerah dapat melakukan penyertaan modal bagi PDAM di wilayahnya masing-masing.

Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro menyebut pemerintah daerah juga didorong untuk memberikan modal tambahan kepada PDAM.

BACA JUGA:  Optimalisasi Obligasi dan Sukuk sebagai Instrumen Pembiayaan Pembangunan Daerah

Modal kerja tambahan ini terutama untuk wilayah dimana perusahaan air minumnya menetapkan tarif jauh di bawah keekonomiaan sehingga dapat melakukan investasi baru.

“Kami melihat sekarang anggaran daerah untuk air itu hanya 0,3% dari APBD mereka, DAK yang mereka ajukan mengenai air juga sangat kecil,” jelasnya.

Ini artinya, kata dia, kebanyakan daerah belum mempunyai akses air bersih yang layak, dan itu karena air bakunya tidak tersedia atau pipanya yang tidak sampai.

BACA JUGA:  Optimalisasi Obligasi dan Sukuk sebagai Instrumen Pembiayaan Pembangunan Daerah

Bambang menyebutkan upaya peningkatan kelayakan pada bisnis air bersih ini sangat mendesak dilakukan karena masih tingginya tingkat kebocoran air baku di seluruh Indonesia.

“Berdasarkan data yang dimiliki, tercatat 33% air terbuang percuma akibat beragam permasalahan seperti pencurian hingga pipa bocor yang tidak tertangani,” kata dia. (*)

Konten Terkait

Harga Pangan Sumut Mulai Bergejolak Dipicu Hujan

Editor Prosumut.com

Perang Dagang AS- China Pengaruhi Rupiah

Editor prosumut.com

BI Luncurkan BSPI 2030, Akselerasi Digitalisasi Pembayaran Nasional ke Depan Fokus pada 5 Inisiatif Utama

Editor prosumut.com

Rumah Pintar KBA Jorong Tabek Jadi Pusat Laboratorium Ekonomi Sirkular Talang Babungo

Editor prosumut.com

Komisi III DPRD Medan Setujui Uji Coba Portal Parkir di Pasar Petisah

Editor prosumut.com

Pemerintah Fokus Transisi ke Digital

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara