PROSUMUT – Kenaikan menyeluruh harga tiket pesawat, membuat penumpang beralih ke kapal laut. Itu terlihat dari lonjakan penumpang KM Kelud yang bertolak dari Terminal Banda Deli, Pelabuhan Belawan tujuan Batam, Tanjung Balai Karimun dan Tanjung Priok.
Data yang diperoleh, ada 2884 orang dalam manifes penumpang. Jumlah ini mengalami kenaikan 100 persen dari jumlah penumpang pada hari biasa.
Seorang penumpang mengaku, selain harga tiket pesawat yang terlalu mahal, ongkos menuju Bandara Kualanamu juga tinggi.
“Biasanya, saya naik pesawat. Memang, naik pesawat cepat. Tapi ongkosnya bisa mencapai Rp 1,2 juta ke Batam,” ungkap Marthina Manurung, Selasa, 12 Januari 2019.
Diakui pedagang di Batam ini, ia sangat merugi sejak tiket pesawat naik awal 2019. Sebab, biaya operasional untuk kepentingan bisnisnya sangat mempengaruhi keuntungan yang akan diperoleh.
“Memang selama ini, saya mengirim barang via Kelud. Tapi, kalau saya mau belanja ke Batam harus naik pesawat. Tapi, belakangan karena tiket pesawat naik, saya lebih memilih naik Kelud,” tutur wanita 32 tahun itu.
“Kalau tidak, biaya operasional pasti besar, saya tidak dapat untung. Saya berharap agar tiket pesawat turun,” sambungnya.
Berbeda dengan Sulastri. Wanita 45 tahun ini naik KM Kelud, karena merasa lebih praktis dan murah.
“Saya biasa naik pesawat, tapi karena banyak bawa barang. Makanya saya pilih naik Kelud. Kalau naik pesawat ongkosnya mahal dan biaya bagasi besar,” katanya.
Terpisah, Kepala Operasional PT Pelni Cabang Medan, Irwansyah membenarkan jumlah penumpang mengalami peningkatan. Artinya, kenaikan itu jauh dari hari biasanya yang rata-rata hanya 1200 hingga 1300 penumpang.
“Sejak awal Februari kemarin, jumlah penumpang meningkat. Mungkin karena penyebab harga tiket naik. Umumnya penumpang yang berangkat 80 persen tujuam Batam,” jelasnya.(*)