PROSUMUT – Sampoerna Academy menghentikan proses penerimaan terhadap seorang siswa kelas 8 di Medan. Bukan tanpa sebab, pihak sekolah menyatakan ada perilaku yang tidak sesuai.
Perwakilan Corporate Communication Sampoerna Academy, Akbar Sugema Allutfi mengatakan keputusan untuk tidak melanjutkan proses penerimaan terhadap siswa kelas 8 tersebut dilakukan dengan sangat seksama dan melalui berbagai pertimbangan yang melibatkan bukti dan fakta yang kuat.
“Beberapa hal terkait keputusan ini, pertama, tidak dilanjutkannya proses penerimaan siswa yang bersangkutan terkait perilaku yang tidak sesuai dan menyalahi nilai sekolah.
Adanya perselisihan dan berujung pada insiden kekerasan verbal & pengancaman melibatkan yang bersangkutan dan berpotensi membahayakan siswa lain.
Ini bertentangan dengan nilai-nilai yang diusung oleh Sampoerna Academy,” ujar Akbar Sugema Allutfi dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Kamis 1 Agustus 2024.
Kedua, lanjut dia, secara administratif, surat pemberitahuan penghentian proses pendaftaran murid dan juga berisikan komitmen Sampoerna Academy untuk mengembalikan seluruh dana pembayaran uang sekolah telah dikirimkan.
“Surat ini sudah diterima oleh orang tua yang bersangkutan, namun dari pihak orang tua sampai saat ini belum mengirimkan nomor rekening untuk proses pengembalian dana.
Dengan demikian, status yang bersangkutan di Sampoerna Academy sudah jelas tidak dapat dilanjutkan dan bukan merupakan siswa Sampoerna Academy,” sambung Akbar.
Ketiga, Sampoerna Academy tetap pada keputusannya untuk tidak melanjutkan penerimaan siswa baru di sekolah, terkait perilaku yang bersangkutan tidak sesuai dengan nilai sekolah.
Sekolah menimbang pembinaan karakter yang bersangkutan agar dapat dilakukan secara skala prioritas oleh lingkungan terdekat yang bersangkutan, dalam hal ini orang tua/wali murid.
Terutama, memperhatikan situasi sekolah yang kondusif untuk proses belajar mengajar.
“Sekolah juga berharap bahwa keputusan ini juga bisa menjadi momen pembelajaran dan refleksi bagi yang bersangkutan, sehingga diharapkan peristiwa & perilaku yang berpotensi bahaya tidak terulang dan bereskalasi di kemudian hari,” sebutnya.
Dia menuturkan, Sampoerna Academy berharap klarifikasi ini dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai situasi ini dan menjawab kesimpangsiuran berita yang mungkin timbul.
“Sampoerna Academy menyadari betapa pentingnya kesehatan psikologis anak dalam menghadapi situasi yang kompleks. Kami berkomitmen untuk menjaga kesejahteraan setiap siswa kami, dan hal ini menjadi pertimbangan utama dalam menanggapi pemberitaan yang ada.
Karena itu, mungkin terlihat bahwa kami memerlukan waktu lebih lama dalam memberikan tanggapan terhadap pemberitaan ini.
Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil mempertimbangkan dampaknya terhadap individu atau anak di bawah umur yang terlibat,” ungkapnya.
Ia menambahkan, pihaknya sangat menyayangkan adanya pemberitaan yang semakin liar, tendensius dan melibatkan berbagai pihak yang tidak berkepentingan, sehingga esensi dan fakta sebenarnya menjadi kabur. (*)
Editor: M Idris