PROSUMUT – Nilai tukar rupiah pada perdagangan di pasar spot semakin perkasa setelah dibuka di posisi Rp13.976 per dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini, Selasa 26 Februari 2019.
Posisi ini menguat 41 poin dibanding penutupan kemarin di posisi kemarin.
Dari posisi pembukaan, rupiah bergerak sedikit melemah kembali mendekati level Rp14 ribu per dolar AS. Hingga pukul 09.10 WIB, rupiah bertengger di posisi Rp13.996 per dolar AS.
Pagi hari ini sebagian mata uang utama Asia melanjutkan tren penguatan terhadap dolar AS. Won Korea Selatan tercatat menguat 0,25 persen, sementara dolar Australia menguat 0,01 persen. Kemudian, peso Filipina dan yen Jepang masing-masing menguat 0,05 persen.
Namun, ada juga mata uang Asia yang melemah seperti ringgit Malaysia sebesar 0,07 persen dan baht Thailand sebesar 0,03 persen.
Sementara itu mata uang negara-negara maju bergerak bervariasi. Poundsterling Inggris menguat 0,22 persen dan euro menguat 0,03 persen. Hanya saja, dolar Australia melemah 0,05 persen.
Analis Monex Investindo Dini Nurhadi Yasyi menuturkan pagi ini rupiah masih terbawa angin segar dari hasil negosiasi perang dagang AS dan China pada Minggu 24 Februari 2019 waktu Washington DC.
Sesuai keputusan itu, Presiden AS Donald Trump mengatakan akan memperpanjang tenggat waktu untuk menaikkan bea masuk bagi produk-produk asal China.
Hanya saja, kini atensi pelaku pasar mulai mengarah ke rencana pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell pada pekan ini.
Namun, itu diperkirakan tak akan berpengaruh banyak ke pergerakan rupiah hari ini.(*)