PROSUMUT – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengingatkan warga akan potensi tsunami di Selat Sunda seiring peningkatan status Gunung Anak Krakatau dari waspada level II menjadi level III atau siaga.
“BMKG merekomendasikan masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di pantai pada radius 500 meter hingga 1 kilometer dari pantai untuk mengantisipasi tsunami susulan. Tsunami yang dibangkitkan longsor bawah laut akibat erupsi Gunung Anak Krakatau,” demikian peringatan BMKG seperti disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Kamis (27/12), seperti dilansir CNNIndonesia.
Perubahan status ini lantaran adanya peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau yang terus meningkat sejak Rabu (27/12) sore. Perubahan status ini dikonfirmasi oleh Ketua Tim Tanggap Darurat Erupsi Gunung Anak Krakatau, Kushendratno.
“Betul, (status) naik siaga sejak hari ini pukul 06.00 WIB,” kata Kushendratno saat dihubungi Kompas.com, Kamis (27/12).
Naiknya status Gunung Anak Krakatau menjadi siaga level III membuat raidus bahaya diperluas dari sebelumnya dua kilometer menjadi lima kilometer.
“Imbauan untuk warga untuk menghindari radius lima kilometer dari Gunung Anak Krakatau,” imbau dia.
Hingga saat ini, Tim Tanggap Darurat Erupsi Gunung Anak terus memantau visual aktivitas Gunung Anak Krakatau di pos pantau Pasauran, Cinangka, Kabupaten Serang.
Kushendratno meminta warga untuk tenang dan tidak panik. Pihaknya akan terus melaporkan perkembangan terbaru terkait aktivitas Gunung Anak Krakatau. (And-Editor)