Prosumut
Ekonomi

Menperin: Indonesia Harus Berani Ekspor Barang Jadi, Bukan Bahan Mentah

PROSUMUT –  Indonesia sebagai negeri yang kaya di bidang pertambangan harus berani beralih mengekspor barang jadi atau setengah jadi, bukan bahan baku mentah.

Untuk itu pemerintah terus akan fokus pada implementasi kebijakan hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri.

Hal itu dikatakan Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto, diwakili Direktur Industri Logam Dini Hanggandari dilansir dari Setkab RI, Sabtu 6 April 2019.

BACA JUGA:  Pemprov Sumut Klaim Surplus Beras dan Cabai Merah

Salahsatu yang menjadi fokus pemerintah adalah industri aluminium yang juga merupakan target Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035 yang ingin semakin memperdalam struktur industri nasional.

“Kita tidak perlu lagi ekspor bahan baku mentah. Jadi, kita harus berani beralih, dengan ekspor barang dalam bentuk setengah jadi atau jadi,” katanya.

Ia mengatakan saat ini PT Indonesia Asahan Aluminum/Inalum (Persero) yang bekerja sama dengan PT ANTAM Tbk., melalui anak usaha patungan mereka PT Borneo Alumina Indonesia (PT BAI), melakukan Pencanangan Pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery di Desa Bukit Batu, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

BACA JUGA:  Pemprov Sumut Klaim Surplus Beras dan Cabai Merah

Ia menerangkan saat ini kapasitas pengolahan bauksit menjadi alumina di Indonesia mencapai 1,3 juta ton per tahun yang terdiri dari 1 juta ton smelter grade alumina dan 300 ribu ton chemical grade alumina.

BACA JUGA:  Pemprov Sumut Klaim Surplus Beras dan Cabai Merah

“Jadi, dari proyek Smelter Grade Alumina di Mempawah, akan bertambah lagi sebesar 1 juta ton alumina per tahun,” ungkap Dini.

Proyek ini juga, kata dia, dinilai dapat memacu roda perekonomian di Provinsi Kalimantan Barat khususnya di Kabupaten Mempawah dengan adanya potensi penambahan pendapatan daerah, penyediaan lapangan kerja baik langsung maupun tidak langsung, serta program pemberdayaan masyarakat sekitar lokasi proyek. (*)

Konten Terkait

Tingkatkan Perekonomian dan Ciptakan Pasar Terintegrasi Lewat Revitalisasi

Editor prosumut.com

Fitch Rating Indonesia Kembali Naikkan Peringkat Bank Bukopin

Editor Prosumut.com

Desa Devisa, LPEI Gandeng Bea Cukai Berdayakan 6 Ribu Pengrajin Rotan

Editor prosumut.com

Pengamat: Inflasi Desember Tinggi, Januari Tekanan Harga Pangan Mereda

Editor Prosumut.com

Maret 2024, Inflasi Sumut 0,72 Persen

Editor prosumut.com

Pemkab Langkat Gandeng Pihak Ketiga Kendalikan Inflasi

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara