PROSUMUT – Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan menegaskan isu bahwa Kominfo akan menutup media sosial adalah hoaks.
Ia menjelaskan yang dilakukan Kominfo hanyalah pembatasan pemantauan dan blokir iklan kampanye yang tampil dalam platform digital selama masa tenang Pemilihan Umum Serentak Tahun 2019.
Selain itu yang dimaksud iklan yang dilarang itu adalah iklan targeted dan disebar oleh platform.
“Jadi konten iklan disebarkannya targeted itu yang dilarang. Jadi iklannya pun kita batasi, jadi tidak boleh ada iklan kampanye selama masa tenang dilakukan oleh siapapun. Karena kalau beriklan itu pasti akan terdaftar dan dia akan disebar oleh platform itu yang dilarang,” jelasnya dilansir dari laman Setkab, Selasa 26 Maret 2019.
Batasan itu, kata dia berlaku pada parpol tapi juga masyarakat.
Selain itu pada masa tenang yakni 14 – 16 April 2019, tidak akan dilakukan penutupan medsos.
Samuel menjelaskan bahwa Kementerian Kominfo tidak akan melakukan penutupan media sosial. Hal itu disampaikan sebagai klarifikasi atas hoaks yang beredar mengenai penutupan media sosial selama masa tenang.
“Kalau ada hoaks tentang Kominfo akan menutup sosial media 3 hari selama masa tenang itu saya pastikan hoaks-nya kebangetan,” jelasnya lagi.
Pelarangan dan pembatasan, menurut dia juga berlangsung di dunia nyata dan media massa umumnya.
“Tidak mungkin kita menutup yang namanya sosial media apalagi hanya karena masa tenang tentu tidak. Pembatasan iklan karena di dunia nyata juga dibatasi yang namanya iklan di TV, iklan di koran, jadi platform digital pun diatur,” katanya. (*)