PROSUMUT – Manchester United (MU) akan menjamu Paris Saint-Germain (PSG) pada leg pertama perdelapan final Liga Champions di Old Trafford, Rabu (13/2) dini hari WIB.
Laga ini sangat penting bagi Manchester United dan Ole Gunnar Solskjaer, sang pelatih anyar Setan Merah.
Buat MU kemenangan yang diraih nantinya akan berarti bahwa mereka memang tidak salah menunjuk Solskjaer sebagai pelatih. Sementara bagi Solskjaer sendiri, kemenangan akan berarti penegasan bahwa ia bukanlah sosok yang bisa dipandang sebelah mata.
Lebih dari itu, bahwa ajaran Sir Alex Ferguson padanya memang layak diteruskan di Old Trafford.
Pertandingan ini sebenarnya sudah dinantikan publik sepakbola dunia sejak 17 Desember lalu. Saat itu, pengundian yang berlangsung di Monaco, mempertemukan kedua tim tersebut.
Ketika itu publik bahkan sudah terlanjur memvonis kalau PSG akan mengakhiri laga ini dengan kemenangan dan lolos ke babak perempatfinal dengan mudah.
Hal itu tidak terlepas dari performa inkonsisten MU di bawah asuhan Jose Mourinho.
Tapi sekarang vonis yang terlalu dini itu langsung sirna seiring dengan kehadiran Solskjaer.
Satu hari setelah pengundian, MU membuat keputusan memecat Mourinho dan menunjuk Solskjaer sebagai pelatih sementara hingga akhir musim.
Dampaknya instan. Hingga kini, dari 11 pertandingan yang dilalui, MU di tangan mantan pemain yang berjasa besar turut mengantarkan The Red Devils meraih treble pada musim 1998/99 ini, belum sekalipun tersentuh kekalahan. Mentalitas para pemain berubah jadi jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya.
Pemain-pemain MU seolah mampu mengeluarkan kemampuan terbaik mereka bersama Solskjaer. Paul Pogba, Anthony Martial, Jesse Lingard, Marcus Rashford hingga David De Gea pun semakin bersinar.
Di Premier League akhir pekan kemarin, MU menghajar tuan rumah Fulham tiga gol tanpa balas. Martial menyumbang satu gol dan satu assist, sedangkan Pogba memborong dua gol ke gawang Fulham.
Dengan hasil tersebut, berarti MU besutan Solskjaer telah meraih sepuluh kemenangan dan sekali imbang dalam 11 pertandingan di semua kompetisi. Dalam 11 laga itu, mereka juga mencetak 28 gol dan hanya kebobolan tujuh kali.
Jika menilik catatan dan performa MU di tangan dingin Solskjaer, tentunya armada Setan Merah akan sangat siap menghadapi PSG. Ditambah dukungan publik Old Trafford, rasanya mengakhiri laga dengan tiga poin bukanlah hal yang mustahil.
Terlebih lagi kondisi PSG sedikit bertolak belakang dengan sang tuan rumah. Pasukan Thomas Tuchel menelan dua kekalahan dalam enam laga terakhir mereka, yakni takluk 1-2 melawan Guingamp di pentas Coupe de la Ligue dan kalah 1-2 kontra Lyon di pentas liga.
Selain form yang sedikit mencemaskan, PSG juga harus kehilangan dua penyerang utama mereka. Untuk lawatan ke Old Trafford ini, PSG takkan diperkuat Neymar yang cedera. Belakangan Cavani yang cedera pun harus dinyatakan absen.
Dengan begitu, PSG bakal berharap banyak pada Mbappe di lini depan. Marco Veratti, yang telah sembuh dari cedera, juga diharapkan bisa berbuat banyak di lini tengah.
Kedatangan PSG ke Old Trafford dengan kekuatan timpang, tentunya bisa berakhir buruk buat mereka. PSG harus berjuang ekstra keras jika ingin meraih modal bagus untuk leg kedua di Parc des Princes 6 Maret mendatang.
Kali ini situasinya benar-benar sudah jauh berbeda dibandingkan saat hasil drawing keluar bulan Desember lalu dimana mereka lebih difavoritkan menang ke perempatfinal.
Sekarang PSG benar-benar harus waspada. Namun Solskjaer nggak mau jumawa dengan kondisi tim yang sedikit menguntungkan pihaknya tersebut. Ia memilih untuk bermain aman, yakni dengan meraih kemenangan.
“Kami akan melawan beberapa tim tangguh secara beruntun (PSG, Chelsea, dan Liverpool). Namun, kami akan fokus dalam tiap pertandingan,” kata Solskjaer.
“Kami tidak akan melihat laga berikutnya (setelah melawan PSG) terlalu jauh karena akan kehilangan fokus. Kami sangat menantikan laga kontra PSG.”
Bak sebuah roller coaster, MU kini memang lebih diunggulkan untuk mengalahkan PSG, paling tidak pada pertemuan pertama. Selain performa sedang impresif, Setan Merah juga sedikit diuntungkan dengan cedera yang menimpa dua striker utama Les Parisiens.
Meski begitu, Solskjaer enggan menganggap enteng sang lawan yang terlihat pincang.
“Setiap tim pasti akan kehilangan para pemain seperti Neymar, Cavani, dan Meunier. Akan tetapi, hal itu juga memberikan kesempatan kepada pemain lain. Kami harus berpikir lebih banyak untuk memperkirakan komposisi pemain PSG,” ujar Solskjaer.
Sementara itu, PSG tidak ingin kehilangan fokus tanpa kehadiran beberapa pilar utama. Bek berpengalaman, Dani Alves, tetap menganggap timnya lebih diuntungkan ketimbang MU.
“Kami lolos sebagai juara grup dan itu artinya bakal memainkan pertemuan kedua di Parc des Princes. Tentu saja itu sebuah keuntungan, meski kami juga harus fokus pada laga di Old Trafford. Kami tidak boleh membuat banyak kesalahan pada setiap laga Liga Champions,” ujar Alves.
Paling tidak, laga nanti bakal jadi pembuktian bagi kedua tim. MU untuk kali pertama akan menguji performa konsisten saat ini pada laga antarklub Eropa, sedangkan PSG bakal menjalani tantangan tanpa para pemain andalannya. (*)
Perkiraan Pemain
MU (4-3-3): David de Gea; Ashley Young, Eric Bailly, Victor Lindelof, Luke Shaw; Ander Herrera, Nemanja Matic, Paul Pogba; Marcus Rashford, Jesse Lingard, Anthony Martial
PSG (4-2-3-1): Gianluigi Buffon; Thilo Kehrer, Thiago Silva, Presnel Kimpembe, Juan Bernat; Marco Verratti, Marquinhos; Dani Alves, Julian Draxler, Angel di Maria; Kylian Mbappe