PROSUMUT – Pembangunan tahap I Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT) telah rampung. Kendati demikian, hingga kini KTMT belum diresmikan.
Beberapa waktu yang lalu sempat tersiar kabar, KTMT akan diresmikan Presiden Joko Widodo sebelum debat kedua Pilpres 2019. Namun agenda tersebut batal dan masih tertunda hingga sekarang.
Pada Sabtu 2 Maret 2019, dua menteri berkunjung ke sana. Yakni Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Koordinasi Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.
Mereka datang ke pelabuhan di Kabupaten Batubara, Sumut itu untuk memastikan apakah pembangunan KTMT memang sudah betul-betul rampung. Sekitar satu jam Budi dan Luhut meninjau. Hampir seluruh area diperhatikan secara saksama.
Setelah meninjau, keduanya kompak menyebut pelabuhan yang dibangun dengan kerjasama Port of Rotterdam Belanda itu sudah siap beroperasi.
“Hambatan teknis pasti ada di sana-sini, tetapi semua bisa diselesaikan. Regulasi tidak ada masalah, regulasi kan kita regulasinya, tidak ada masalah,” ujar Luhut.
Luhut mengungkapkan, KTMT harusnya sudah bisa beroperasi akhir Desember 2018 lalu. Tinggal menunggu diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Masih kami lihat masalah beberapa item yang ingin diselesaikan dalam beberapa waktu ke depan. Pelabuhan ini akan secepatnya diresmikan Presiden. Kalau bisa, dua tiga minggu ke depan,” kata Luhut.
Luhut optimistis, setelah beberapa kali kapal besar bersandar, jumlahnya akan terus bertambah. Apalagi dilengkapi fasilitas yang cukup mutakhir. Pelabuhan dibawah PT Pelindo I itu bahkan disebut salah satu yang tercanggih di dunia.
Kedalaman dermaga terukur 17 sampai 21 meter. Ukuran yang cukup ideal disandari kapal berukuran raksasa sekalipun.
Kuala Tanjung nantinya akan mengurangi kepadatan arus kapal kargo di pelabuhan Belawan, Kota Medan. Ditambah, fasilitas terminal curah cair yang artinya pengiriman Crude Palm Oil (CPO) bisa melalui KTMT.
Pelayaran direct call juga memangkas biaya ekspor sebesar 35 persen.
“Selama ini pikiran kita, termasuk saya, kalau kita ekspor atau dirrect call dari sini, ternyata ke Singapura. Padahal itu transhipment, ngapain? Kenapa nggak dari sini saja. Kita mau efisien, kompetitif,” tukasnya.
Menhub Budo Karya Sumadi juga senada dengan Luhut. Dia ingin KTMT jadi pemicu percepatan ekspor yang digalakkan pemerintah. Ke depan, KTMT akan dijadikan sebagai hubungan internasional.
“Pelabuhan-pelabuhan mana saja selain Kuala Tanjung yang akan dijadikan hubungan internasional? Nanti kami rapatkan dalam beberapa hari ini,” ujarnya
Direktur Operasi dan Komersial PT Pelindo 1 Syahputera Sembiring menjelaskan, KTMT telah dilengkapi dengan fasilitas kepelabuhanan yang lengkap dan modern dengan didukung sistem IT yang terintegrasi.
KTMT dilengkapi container crane bertenaga listrik dengan kapasitas 45 ton dan mampu mengangkat kontainer berkapasitas 20 feet, 40 feet, hingga 45 feet.
KTMT berkapasitas 600 ribu TEUs ini juga dilengkapi dengan dermaga seluas 500×60 m, trestle sepanjang 2,8 km untuk empat jalur truk selebar 18,5 m serta rak pipa 4 line x 8 inch.
“Terminal Multipurpose Kuala Tanjung juga didukung berbagai sarana dan prasarana infrastruktur bongkar muat yang modern dan canggih,” ucapnya. (*)