PROSUMUT – Dalam rangka menyambut Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Tahun 2024 yang akan diselenggarakan di Aceh-Sumut, persiapan rumah sakit dan tenaga kesehatan terus ditingkatkan.
“Ada sekitar 60 rumah sakit kabupaten/kota yang akan kita siapkan selama PON ini. Kita masih memetakannya sekaligus meminta komitmen mereka sebelum dilakukan MoU,” ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Basarin Yunus Tanjung diwawancarai di Medan, baru-baru ini.
Basarin menjelaskan, terkait persiapan, proses ini melibatkan penyesuaian Standar Operasional Prosedur (SOP), simulasi, dan peralatan medis yang sesuai dengan standar.
Tujuannya adalah untuk memastikan kesiapan optimal dalam menangani berbagai situasi medis yang mungkin terjadi selama pelaksanaan PON.
“Kita menyesuaikan SOP, menyesuaikan simulasi, dan peralatan rumah sakit dengan tenaga kesehatan yang ada, sehingga pada saat simulasi kita bisa memetakan kelemahan-kelemahannya dan apa yang perlu kita sempurnakan,” jelasnya.
Selain itu, telah dipastikan bahwa rumah sakit tipe A, seperti RSUP Adam Malik, siap menjadi rujukan jika diperlukan. Begitu juga dengan rumah sakit tipe B seperti RSU Haji Medan.
Beberapa kondisi seperti patah tulang yang memerlukan operasi atau cedera kepala yang memerlukan pemindaian MRI akan dirujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas tersebut.
Hal ini dilakukan karena tidak semua rumah sakit di daerah memiliki peralatan canggih seperti MRI.
Lebih lanjut Basarin mengatakan, BPJS Ketenagakerjaan akan menjadi backup bagi para atlet.
“Dalam masa pertandingan itu, nanti akan dikerjasamakan dengan BPJS Ketenagakerjaan. Gunanya, BPJS Ketenagakerjaan ini siapa tahu nanti dia cedera, kemudian tak bisa bekerja 1 bulan atau 2 bulan misalnya. Nah, BPJS Ketenagakerjaan ini bisa diklaim,” sebutnya.
Saat ini, kata dia, pendataan jumlah atlet dan official yang akan berpartisipasi terus dilakukan dengan perkiraan mencapai 9.000 orang.
BPJS Ketenagakerjaan akan dilibatkan dan nantinya akan menjalin kerjasama untuk memastikan semua peserta terlindungi.
“Ya rencananya didaftarkan, tapi itu jika dari kontingennya sudah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, maka kita tidak lagi mendaftarkannya,” ungkapnya.
Fasilitas kesehatan juga akan disiapkan di berbagai titik seperti venue pertandingan, hotel, dan Medical Center regional yang akan dilengkapi dengan dokter spesialis dan dokter umum.
“Pelayanan kesehatan akan disediakan di pos pelayanan kesehatan di venue, hotel, dan setiap beberapa hotel dan venue akan ada Medical Center. Penempatan dokter spesialis dan dokter umum akan disesuaikan proporsionalnya,” tuturnya.
Selain itu, persiapan untuk anti-doping juga sudah menjadi perhatian penting, sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh PB PON.
Pembiayaan untuk medis, venue, pertandingan, transportasi, dan konsumsi akan dialokasikan oleh PB PON.
“Minggu pertama bulan Agustus diharapkan semuanya selesai, baik MoU dengan rumah sakit hingga persoalan anggaran,” pungkasnya. (*)
Editor: M Idris