Prosumut
Politik

Pengamat Sebut Akhyar Teruji Paling Loyal ke Partai 

PROSUMUT – Mendapat dukungan dari PAC PDIP se-Kota Medan, Akhyar disebut layak maju di Pilkada dengan perahu partainya sendiri.

Demikian disampaikan Pengamat Politik dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Rio Affandi Siregar  kepada wartawan, Rabu 8 Januari 2020.

Dia menyebutkan, seorang kader yang bertahan bertahun-tahun untuk mengurusi partai pasti dalam dirinya memiliki loyalitas yang tinggi ke internal partainya sendiri.

“Tentu saja itu wajar jika ada dukungan dari kader partai. Karena sosok kader itu tentu sudah dikenal di internal partainya. Yang pasti kan dia sudah berbuat. Kompetensinya juga sudah teruji,” ujar Rio.

BACA JUGA:  HUT Kota Medan 434 Tahun, El Adrian Shah: Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Harus Seimbang

Terkait loyalitas ke internal partainya, Akhyar disebut RioRio tentu sudah dianggap tidak asing bahkan sudah berbuat untuk PDIP.  Sebab seorang kader, pastinya akan bekerja untuk membesarkan partai.

“Biasanya kalau kader itu dapat dipastikan loyal ke partainya. Kita tahu Akhyar itu kan kader PDIP, tentu secara personal, dia punya ikatan kuat dan kedekatan emosional dengan kader yang lain serta menjaga nama baik organisasi,” jelasnya.

BACA JUGA:  HUT Kota Medan 434 Tahun, El Adrian Shah: Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Harus Seimbang

Selain itu kata Rio, jika melihat sepak terjangnya di pemerintahan, sosok Akhyar adalah kader yang punya pengalaman baik sebagai kepala daerah maupun sebagai anggota DPRD. Menurutnya, dengan adanya dukungan penuh PDI P pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) menjadi modal pribadi Akhyar untuk memimpin kota Medan.

Diantara kandidat lainnya, Akhyar sudah memiliki satu poin kelebihan pengalaman memimpin. Sehingga, setelah ditetapkan partai tentunya membuat Akhyar semakin mudah lagi menjalankan fungsi-fungsi pembangunan di Kota Medan.

BACA JUGA:  HUT Kota Medan 434 Tahun, El Adrian Shah: Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Harus Seimbang

“Namun yang juga tidak kalah penting, adalah pertimbangan partai politik sebelum mengambil keputusan. Biasanya ada mekanisme internal, seperti survei tentang elektabilitas seseorang, apakah diterima publik. Berbeda dengan popularitas yang hanya sekedar terkenal, tetapi harus diterima masyarakat, terutama internal partai yang akan mengusung calon,” sebutnya. (*)

Konten Terkait

Tokoh Pemekaran Sergai Minta Bawaslu Sumut Tindak Tegas Pelanggar Kampanye

Ridwan Syamsuri

Dermawan ini Tantang Trump di Pilpres AS 2020

Val Vasco Venedict

Megawati Pemimpin Abadi PDIP, Jabatan Ketua Harian & Waketum Cuma Wacana

valdesz