PROSUMUT – Mantan ketua umum Partai Golkar, Jusuf Kalla, membuka Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) ke-5 Kosgoro 1957. Acara ini sekaligus momen deklarasi untuk Airlangga Hartarto melanjutkan kepemimpinan 5 tahun ke depan di Golkar.
Dalam sambutannya, JK menyebut ada kebiasaan lama, ada pihak yang tak puas dengan Golkar sehingga keluar dan membuat partai lain. Kebiasaan ini harus diakhiri.
“Kita harus mengakhiri kebiasaan lama. Kalau tak puas di Golkar maka bikin partai lain di luar golkar. Kalau semua partai digabung jadi satu saya kira Golkar akan mencapai capai 40 suara,” kata JK dalam sambutannya, Rabu (31/7).
JK mengatakan, masalah itu berpangkal pada ketidakmampuan organisasi atau parpol menyelesaikan perkara secara demokratis. Di hadapan peserta Muspimnas, JK menegaskan pentingnya mengelola parpol secara demokratis.
“Sebenarnya kekuatan atau kecintaan orang pada suatu partai nasional yang mempunyai jalan tengah yang baik, atau mempunyai suatu sistem politik yang baik tetap menjadi harapan,” kata JK.
“Hanya dengan cara demokratis, orang tak akan pecah, orang akan puas untuk tidak menang apabila demokrasi suatu partai demokratis. Intinya adalah bagaimana mengelola partai dengan demokratis,” jelas JK.
JK yang juga Wakil Presiden, berharap Partai Golkar mengedepankan musyawarah dalam menjalankan partai. Jika partai demokratis, maka akan membawa pengaruh yang baik untuk anggotanya maupun parpol lain.
“Tidak ada satupun upaya untuk memecah orang karena kita menjalankan organisasi secara demokratis. Kita harap pada masa datang, organisasi Golkar dijalankan secara demokratis sehingga membawa persatuan dan contoh untuk organisasi politik untuk seluruh bangsa,” kata JK.
Sementara, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, yang hadir di lokasi, menyinggung ada beberapa kader partai yang berpindah keluar Golkar ke parpol lain. Eks kader-kader kemudian keluar Golkar dan mencari jalan politik yang lain.
“Diaspora Partai Golkar di partai-partai yang alumni Partai Golkar tidak mendapatkan dalam tanda petik kursi di DPR. Mereka (juga) akan bergabung dalam faksi Partai Golkar di kabupaten, Golkar bahkan di provinsi dan Tentu diaspora partai lain yang dulu di DPR,” kata Airlangga. (*)