PROSUMUT – Keluarga Besar Nainggolan (KBN) mengecam dan mengutuk keras pembunuhan sadis terhadap satu keluarga yang terjadi di Bekasi pada Selasa (13/11) dini hari.
Sekeluarga yang ditemukan tewas itu adalah Diperum Nainggolan bersama istrinya, Maya boru Ambarita, serta dua anaknya, Sarah boru Nainggolan (9) dan Arya Nainggolan (7). Ada luka bekas senjata tajam di leher Diperum dan istrinya. Sedangkan dua anaknya diduga kehabisan oksigen karena dibekap pelaku.
Dewan Penasehat DPP KBN DR RE Nainggolan mengatakan tindakan tersebut sudah di luar batas kemanusiaan.
“Karena itu mereka harus dituntut dan diadili berdasarkan hukum yang berlaku,” kata RE dalam konferensi pers bersama Ketua DPP KBN Kombes (Purn) Alisman Nainggolan, Sekjen Sahala Nainggolan, para pengurus inti DPP KBN Conrad P. Nainggolan, Sudirman Nainggolan, Herbin Nainggolan, Vivico Nainggolan, Ojak Nainggolan, dan Valdesz Junianto Nainggolan di Oel Coffee Jalan Candi Mendut, Medan, Selasa (13/11/2018) malam.
RE atas nama seluruh anggota KBN mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas pembunuhan yang dianggapnya brutal dan gila tersebut.
“Saya menyampaikan kesedihan yang mendalam untuk seluruh keluarga korban. Duka mereka adalah duka kami. Kesedihan, kemarahan mereka adalah perasaan hati juga kami saat ini,” ungkapnya.
Menurut dia, tindakan pembunuhan itu sangat biadab, keji, dan sudah di luar batas-batas kemanusiaan. Mereka dengan sadis membunuh kepala keluarga, ibu rumah tangga, dan dua buah hati mereka yang tidak berdosa.
Awalnya merencanakan, lalu membunuh secara brutal dan sadis. “Sudah sepantasnya mereka diberi hukuman yang setimpal atas perbuatannya,” terangnya.
RE mengajak kepada semua pihak untuk ikut membantu kepolisian mengungkap kasus pembunuhan tersebut.
“Mari sama-sama kita lawan segala bentuk kriminalitas dengan memberikan informasi sekecil-kecilnya kepada aparat kepolisian yang sedang bekerja keras menyingkap misteri pembunuhan ini,” tukasnya.
Ketua DPP KBN Kombes (Purn) Alisman Nainggolan menambahkan pembunuhan itu belum terindentifikasi sebagai perampokan harta-benda.
”Paling tidak itu informasi terakhir dari kepolisian yang saya dapatkan. Jika demikian patut diduga ada faktor dendam dan terencana. Para pelakunya pantas dijatuhi hukuman mati,” katanya.
Info terakhir, jenazah satu keluarga itu sudah disemayamkan di Gereja Lahai Roi, Cijantung, Jakarta Timur. Kebaktian digelar Rabu (14/11/2018) pukul 09.00 WIB.
Setelah itu, keempat jenazah ini akan dibawa menuju Bandara Soekarno Hatta untuk selanjutnya diterbangkan ke kampung halamannya di Pulau Samosir, Sumut. (ed)