Prosumut
Pendidikan

Diseminasi Kongres Bahasa Indonesia XII, Literasi dalam Kebinekaan untuk Kemajuan Bangsa

PROSUMUT – Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan Diseminasi Kongres Bahasa Indonesia (KBI) XII di Hotel Adimulia, Medan, Rabu, 17 Mei 2023.

Diseminasi ini merupakan sosialisasi pelaksanaan kegiatan KBI XII Tahun 2023.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara Hidayat Widiyanto menyampaikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara telah mengalami perkembangan yang sangat pesat sejak kemerdekaan.

Bahasa Indonesia bukan hanya sebagai pengikat persatuan dan kesatuan bangsa, melainkan juga sebagai penghela ilmu pengetahuan.

“Sebagai penghela ilmu, bahasa Indonesia telah mampu mewadahi keberagaman konsep pengetahuan, baik konsep yang berakar pada kearifan nusantara maupun konsep peradaban modern,” ungkap Hidayat.

Diutarakan Hidayat sebagai forum tertinggi yang membahas masalah kebahasaan dan kesastraan di Indonesia, KBI yang telah diselenggarakan sejak tahun 1938 hingga sekarang, memiliki peran penting dalam pengembangan dan pembinaan bahasa di Indonesia.

“Kota Medan memiliki sejarah terhadap perkembangan bahasa Indonesia yang ditandai dengan KBI ke-II dilaksanakan di Medan pada tahun 1954.

Pada tahun 2023, diseminasi KBI diselenggarakan di Medan dengan tema ‘Literasi dalam Kebinekaan untuk Kemajuan Bangsa’ dan slogan ‘Adibasa, Adiwangsa’.

Sebagai slogan, KBI XII menyiratkan cita-cita luhur untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai modal dan sumber kekuatan untuk menjadi negara yang diperhitungkan di tingkat dunia sebagai bangsa yang maju dan utama,” ungkapnya.

Hidayat menyebutkan terkait tema KBI XII Tahun 2023 mengandung makna bahwa penguatan literasi baca-tulis perlu ditumbuhkan dari kesadaran tentang kebinekaan yang menjadi fakta keindonesiaan yang meliputi adat istiadat, suku bangsa, bahasa, dan agama.

Pemahaman tentang pentingnya bahasa daerah, bahasa Indonesia, dan bahasa asing haruslah disertai dengan kesadaran akan kedudukan dan fungsinya masing-masing.

Hal ini agar dapat membentuk identitas yang kuat serta kemampuan bersaing yang unggul dalam upaya memajukan bangsa dan negara.

“Dengan demikian, kemampuan bahasa yang baik (adibasa) membuat Indonesia dapat menjadi bangsa yang unggul (adiwangsa),” sebut Hidayat.

Menurutnya, KBI XII memiliki tujuan untuk menetapkan arah kebijakan dalam pengembangan dan pembinaan bahasa di Indonesia dengan menghimpun semua pemangku kepentingan untuk berdiskusi dan berbagi informasi terkait dengan penanganan bahasa, khususnya bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang ada di Indonesia.

Selain itu, kongres ini juga akan menghasilkan rekomendasi yang dapat menjadi masukan bagi pengambil kebijakan dalam menjalankan tugas dan fungsi pengembangan dan pembinaan bahasa di Indonesia.

Lebih lanjut Hidayat menyampaikan KBI XII Tahun 2023 memiliki tiga subtema utama, yaitu ‘Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah’. Kemudian, ‘Literasi Bahasa dan Sastra Indonesia’. Terakhir, ‘Internasionalisasi Bahasa Indonesia’.

Semua subtema tersebut bermuara pada peningkatan literasi bahasa dan sastra daerah serta literasi bahasa dan sastra Indonesia.

“Kegiatan KBI XII meliputi berbagai tahapan, termasuk pendaftaran pemakalah dan peserta, pengumuman pemakalah terpilih dan peserta terpilih, diseminasi kebahasaan dan kesastraan, pameran virtual, kelas mahir, dan persidangan.

Pada tahapan terakhir KBI XII yaitu persidangan akan diadakan pada 26 hingga 29 Oktober 2023. Rekomendasi hasil kongres akan diserahkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi kepada Presiden Republik Indonesia,” imbuhnya.

Sementara itu, mewakili Pimpinan Badan Badan Kemendikbudristek, Penerjemah Ahli Madya, Ni Putu Ayu Widari menyampaikan sejarah lahirnya KBI bermula dari Kongres Pemuda II di Jakarta pada 27-28 Oktober 1928. Setelah itu, diselenggarakan KBI I di Surakarta (Solo) pada 25-27 Juni 1938.

“Latar belakang diselenggarakannya KBI karena bahasa Indonesia memengaruhi perjalanan kehidupan bangsa. Sebab bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa (bahasa nasional) dan sebagai bahasa negara sejak penetapan UUD 1945,” ujarnya.

Dia menuturkan perkembangan serta peningkatan peran dan fungsi bahasa Indonesia tidak terlepas dari hasil-hasil pembahasan KBI terdahulu.

“KBI XII akan diselenggarakan di Jakarta pada 26-29 Oktober 2023. Dalam kongres tersebut, akan hadir Presiden RI Joko Widodo sebagai pembicara utama yang memberi arahan.

Ada juga pembicara utama lainnya, yaitu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang menyampaikan materi tentang ‘Peran Bahasa Indonesia dalam Diplomasi Luar Negeri RI’.

Kemudian, Stefanus Giannini selaku Asisten Direktur Jenderal UNESCO Bidang Pendidikan yang memaparkan tentang ‘The Global Picture of Mother Tongue Preservation: Challenges and Opportunities from a UNESCO Perspective’.

Selanjutnya, Pegiat Literasi Najwa Shihab yang membahas materi terkait ‘Literasi Multibahasa dan Multibudaya’,” pungkasnya. (*)

Editor: M Idris

Konten Terkait

Sejak Dini Ajari Buah Hati Anda Tentang Agama

Editor prosumut.com

Alokasi Gaji Guru Honorer Terlalu Kecil, Kepsek Diminta Siasati

Ridwan Syamsuri

Korupsi Dana BOS, Mantan Kepsek Divonis 2 Tahun

Ridwan Syamsuri