Prosumut
FlightGlobal Cutaways: Cutaway Posters Boeing 737 Max 8
Traveling

Kisah Boeing 737 Max-8, Pesawat Maut Ethiopian Airlines & Lion Air JT 610

PROSUMUT – Pesawat Ethiopian Airlines berjenis Boeing 737-800 Max jatuh di Kota Bishoffu. Pesawat ini sama dengan pesawat Lion Air yang jatuh di Karawang beberapa waktu lalu.

Selain jenis pesawat, ada dua hal lain yang mirip antara tragedi Ethiopian Airlines dengan Lion Air JT 610.

Dapat dipastikan, kedua pesawat yang jatuh di Ethiopia dan Indonesia berjenis 737.800 Max. Boeing 737 MAX memiliki tiga varian yaitu 737 MAX 7, 737 MAX 8, dan 737 MAX 9. Ketiga varian keluarga Boeing 737 MAX tersebut tentunya memiliki keunggulan masing-masing.

Seperti Boeing 737 MAX 8 yang diklaim dapat terbang lebih lama tanpa mengisi bahan bakar selama 7 jam 30 menit.

Selain itu Boeing 737 MAX 8 adalah pesawat Boeing pertama yang memiliki fitur double winglet.

Mesin di pesawat tersebut juga mampu meredam suara mesin sebesar 40 persen serta pesawat dirancang agar penumpang dapat membawa bagasi lebih banyak.

Baik Lion Air maupun Ethiopian Airlines sama-sama jatuh tak lama setelah take off dari bandara asal.

Ethiopian Airlines jatuh 6 menit setelah lepas landas dari Bandara Addis Ababa Bole. Pesawat itu jatuh sekitar pukul 08.44 waktu setempat.
Sementara Lion Air jatuh, 13 menit setelah take off dari Bandara Soekarno-Hatta.

Pesawat itu take off pukul 06.33 WIB, hingga kemudian jatuh di Ujung Karawang, pukul 06.46 WIB.

Kedua pesawat ini sama-sama mengangkut ratusan penumpang. Lion Air JT 610 mengangkut 189 penumpang. Sementara Ethiopian Airlines mengangkut 149 penumpang. (*)

Seluruh penumpang dan awak Lion Air yang jatuh di Karawang tewas. Sementara itu, jumlah korban tewas Ethiopian Airlines masih diselidiki.

Situs pelacakan penerbangan Swedia flightradar24 menduga Ethiopian Airlines rute Nairobi, Kenya, memiliki kecepatan yang tidak stabil saat lepas landas. Pesawat jet penumpang Boeing 737 itu jatuh Minggu pagi dengan mengangkut 149 penumpang dan delapan awak pesawat.
“Data dari jaringan Flightradar24 ADS-B menunjukkan bahwa kecepatan vertikal tidak stabil setelah lepas landas,” kata organisasi pelacakan penerbangan yang berbasis di Swedia pada feed Twitter-nya. (reuters)

Konten Terkait

Ini Baru Terobosan, Akhirnya Grab Beroperasi di Kawasan Wisata Danau Toba

Editor prosumut.com

Software 737 Max-8 Diperbaharui, CEO Boeing: Ini Taruhan Reputasi

Val Vasco Venedict

Malam Terakhir Terbang, Lion JT 610 Diselamatkan Pilot Off-duty

Val Vasco Venedict

Plastik Indomie 19 Tahun Lalu Ditemukan Utuh, Stop Buang Sampah ke Laut!

Editor prosumut.com

Mau Liburan Saat Ramadan? tiket.com Tawarkan Promo Menarik

Editor prosumut.com

“Sail Nias” Targetkan 100.000 Wisatawan

Val Vasco Venedict
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara