PROSUMUT – Sejumlah warga yang tinggal di Jalan Anturmangan, Lingkungan I, Kelurahan Sri Padang, Kecamatan Rambutan, Kota Tebingtinggi mengaku kecewa dengan kualitas beras yang disalurkan oleh Pemerintah kepada masyarakat untuk yang terdampak wabah Covid- 19.
Kekecewaan tersebut disampaikan sejumlah warga yang mengaku bernama Ramli Tanjung, Rosni, Erni dan Sri Novita bersama warga lainnya yang terdaftar sebagai penerima bantuan dampak Covid-19, Sabtu siang 18 April 2020.
“Kami merasa keberatan dengan beras bantuan yang disalurkan Pemko Tebingtinggi, karena beras tersebut tidak layak untuk dimakan, rasanya payau, berpasir dan bau. Sepertinya beras bantuan yang disalurkan ini beras lama,” ujar Ramli Tanjung.
Untuk itu warga bermohon kepada Pemko Tebingtinggi agar mengganti beras tersebut dengan beras yang layak untuk dikonsumsi oleh warga masyarakat.
Menanggapi adanya keluhan ini, Plt Camat Rambutan, Marwan yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon mengatakan bahwa pihaknya hanya menyalurkan bantuan kepada warga terkena dampak Covid- 19 berupa beras 5 kg, minyak goreng 1 kg dan 3 bungkus mie instan dari Pemko Tebingtinggi kepada warga yang mempunyai kupon.
“Tentang adanya beras yang sudah bau atau kotor, saya tidak mengetahuinya. Kalau bisa, warga yang mendapat beras yang bau dan tidak layak untuk dimakan, agar mengembalikan kembali kepada kantor Dinas Pertanian Kota Tebingtinggi, karena mereka yang menyalurkan bantuan tersebut kepada pihak kantor Kecamatan Rambutan”, jelas Marwan.
Sementara Kadis Pertanian Kota Tebingtinggi Marimbun Marpaung, ketika disampaikan adanya persoalan tersebut, melalui ponselnya menjelaskan bahwa, bantuan beras yang disalurkan tersebut berasal dari Bulog Medan, yakni beras medium plus.
“Jadi bila ada masyarakat yang mendapatkan beras yang tidak layak, pihak Bulog Medan akan menggantinya, dengan catatan, beras yang tidak layak tersebut dikembalikan agar bisa kita pulangkan kembali kepada pihak Bulog Medan,” terang Marimbun. (*)
Reporter : Ronald Pasaribu
Editor : Iqbal Hrp