PROSUMUT – Memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh setiap tanggal 23 Juli, menjadi pengingat pentingnya pendidikan bagi perkembangan mental dan masa depan anak.
Karena itu, menyiapkan dana pendidikan sejak dini merupakan langkah bijak yang sebaiknya dilakukan orang tua.
Hal ini agar kelak anak bisa mengakses pendidikan terbaik tanpa khawatir masalah keuangan.
Menurut Faculty Head Sequis Quality Empowerment STAE, Yan Ardhianto Handoyo, langkah pertama mempersiapkan dana pendidikan adalah memiliki kebiasaan berhemat dan tidak berutang konsumtif agar bisa menabung.
Bukalah rekening tabungan khusus untuk pendidikan agar dapat fokus meningkatkan saldo dana pendidikan.
Setelah memiliki kebiasaan menabung, disarankan untuk meningkatkan dana pendidikan dengan cara berinvestasi. Hal itu karena ada faktor inflasi yang membuat biaya pendidikan terus meningkat setiap tahun.
Bahkan, kenaikan juga terjadi pada biaya lain yang menjadi pendukung, seperti biaya kursus, buku pelajaran dan peralatan sekolah, transportasi ke sekolah, uang saku, dan lainnya.
“Inflasi pendidikan membuat biaya pendidikan terus naik. Biaya relatif besar akan sangat terasa saat anak memasuki pendidikan menengah dan tinggi.
Kemampuan ekonomi yang terbatas umumnya menjadi kendala untuk menyekolahkan anak. Biasanya banyak anak yang lebih memilih untuk bekerja membantu perekonomian keluarga ketimbang melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
Padahal, kesetaraan mengakses pendidikan tinggi adalah salah satu cara mengurangi ketimpangan ekonomi di masyarakat,” sebut Yan dalam keterangan tertulis yang diterima baru-baru ini.
Yan menuturkan, dana pendidikan memang perlu dipersiapkan jauh-jauh hari. Akan tetapi, jika hanya menabung dengan jumlah yang sama setiap bulan, tentu tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan pendidikan.
Karena itu, investasi masih menjadi solusi menghadapi kenaikan inflasi sampai saat ini. Sebab dalam investasi ada potensi imbal hasil yang nilainya lebih besar dari sekadar menabung.
Jika belum pernah berinvestasi, dapat mencoba reksa dana dan Surat Berharga Negara.
Kemudian, lengkapi dengan asuransi pendidikan dwiguna. Asuransi pendidikan dapat juga menjadi pilihan menyiapkan dana pendidikan anak atau menjadi pelengkap berinvestasi karena instrumen ini tidak hanya membantu mengumpulkan dana, tetapi juga ada perlindungan jiwa.
Pilihlah asuransi pendidikan yang premi dan manfaatnya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial.
Sequis memiliki asuransi pendidikan yang sangat baik jika dimiliki masyarakat karena merupakan asuransi dwiguna, yakni memiliki manfaat perlindungan jiwa bagi orang tua sebagai Tertanggung dan dapat menjadi tabungan untuk mendukung dana pendidikan anak.
“Sequis EduPlan Insurance adalah salah satu produk asuransi pendidikan unggulan dari Sequis karena terdapat manfaat meninggal dunia untuk ahli waris atau penerima manfaat dan terdapat manfaat dana pendidikan yang akan diterima oleh Tertanggung dan/atau ahli waris hingga 200 persen Uang Pertanggungan (UP), sesuai tabel dana pendidikan terjadwal selama polis masih aktif (inforce),” ungkap Yan.
Ia mencontohkan betapa bermanfaatnya memiliki asuransi pendidikan seperti yang dirasakan keluarga Prawiro yang meninggal dunia karena kecelakaan. Akan tetapi, keluarganya dapat bertahan hidup dan anak-anaknya tetap dapat melanjutkan pendidikan.
Prawiro (30) memiliki asuransi Sequis EduPlan Insurance dengan Uang Pertanggungan (UP) Rp500 juta. Perlindungan asuransi berlangsung selama 15 tahun.
Namun, pada tahun polis ke-4, Prawiro meninggal dunia. Ahli waris atau penerima manfaat akan menerima Manfaat Meninggal Dunia sebesar 100 persen UP dan keluarga Prawiro tidak perlu melanjutkan pembayaran premi.
Ahli Waris atau Penerima Manfaat juga akan mendapatkan Dana Tahapan sesuai tabel dana pendidikan terjadwal sebesar 190 persen UP atau Rp950 juta.
Hal itu karena Sequis EduPlan Insurance merupakan asuransi dwiguna, sehingga saat masih hidup Prawiro dan keluarga sudah merasakan manfaat Dana Tahapan pada akhir tahun polis ke-3 sebesar 5 persen UP atau Rp25 juta.
Selain menabung, berinvestasi, dan berasuransi, Yan juga menyarankan agar anak Indonesia belajar giat supaya memiliki nilai akademik yang memadai untuk dapat mencoba peluang program beasiswa atau bantuan dana pendidikan yang tersedia.
Banyak institusi pendidikan menawarkan beasiswa untuk siswa berprestasi atau yang membutuhkan bantuan finansial. Mendapat beasiswa dapat membantu mengurangi beban orang tua menyiapkan dana pendidikan.
“Selamat Hari Anak Nasional semoga kita sebagai orang tua dapat benar-benar menyadari bahwa anak adalah aset berharga bukan saja untuk keluarga, tetapi juga bagi negara karena mereka adalah penerus bangsa sehingga kita perlu menghormati dan memenuhi hak anak termasuk pendidikan mereka,” tandas Yan. (*)
Editor: M Idris
Teks foto: Ilustrasi. (Sequis)