Prosumut
Kesehatan

Peringati Hari Epilepsi Sedunia, RSUP HAM Lakukan Penyuluhan

PROSUMUT – Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) menggelar penyuluhan penyakit epilepsi di Ruang Tunggu Pasien Instalasi Rawat Jalan (IRJ) RSUP HAM pada Selasa 29 Maret 2022. Penyuluhan ini dilaksanakan dalam rangka Purple Day for Epilepsy Awareness Day atau Hari Epilepsi Sedunia yang diperingati pada 26 Maret setiap tahunnya.

Penyuluhan ini terlaksana atas kerja sama Instalasi Promosi kesehatan dan Pemasaran Rumah Sakit (PKPRS) dengan Kelompok Staf Medis (KSM) Neurologi. Penyuluhan tentang penyakit epilepsi kepada para pasien ini sendiri disampaikan tim dokter yang dipimpin oleh dokter ahli neurologi di RSUP HAM, dr Chairil Amin Batubara.

BACA JUGA:  Talk Show Hari Anak Nasional 2025 di The Clinic Pediatric Care Medan: Bahas Imunisasi, Peran Nutrisi dan Khitan

Dijelaskan dalam penyuluhan ini, penyakit epilepsi merupakan kelainan otak yang ditandai dengan kecenderungan terus-menerus untuk menimbulkan bangkitan epileptik, seperti kejang atau pingsan berulang-ulang. Konsekuensi dari kondisi tersebut bisa menyebabkan kerusakan sel otak, gangguan kecerdasan, dan permasalahan sosial.

Seseorang akan didiagnosa epilepsi bila terjadi bangkitan epileptik hingga dua kali atau lebih, dengan jarak antar bangkitan lebih dari 24 jam dan tanpa ada gangguan saraf akut seperti stroke atau infeksi otak. Gejala dan tanda serangan epilepsi ini dapat berupa kejang pada tangan, kaki, dan badan menjadi kaku atau menyentak, hingga pingsan, dan lain-lain.

BACA JUGA:  Talk Show Hari Anak Nasional 2025 di The Clinic Pediatric Care Medan: Bahas Imunisasi, Peran Nutrisi dan Khitan

Dalam penyuluhan tersebut, tim dokter dari KSM Neurologi RSUP HAM juga memberikan simulasi cara penanganan atau pertolongan pertama terhadap seseorang yang terkena serangan epilepsi. Salah satu hal yang paling perlu diperhatikan adalah jangan panik, sehingga dapat membantu penderita epilepsi dengan tepat dan benar.

Tim dokter KSM Neurologi RSUP HAM juga mengingatkan bahwa ada banyak mitos atau anggapan yang tidak benar terkait penyakit epilepsi. Penderita epilepsi sendiri dapat menikah, bekerja hingga berolahraga seperti orang-orang pada umumnya, asalkan dengan tetap memperhatikan pencetus atau penyebab terjadinya epilepsi yang dideritanya.

BACA JUGA:  Talk Show Hari Anak Nasional 2025 di The Clinic Pediatric Care Medan: Bahas Imunisasi, Peran Nutrisi dan Khitan

Penyakit epilepsi pun juga dapat diobati dan dikontrol dengan mengonsumsi obat-obatan sesuai anjuran dokter secara rutin, hingga pasien dinyatakan bebas serangan epilepsi selama 3-5 tahun. Namun, pada jenis epilepsi tertentu, memang diperlukan mengonsumsi obat seumur hidup. Layanan pengobatan dan perawatan terhadap pasien epilepsi sendiri tersedia di RSUP HAM melalui Poli Neurologi di Gedung IRJ Lantai 2. (*)

 

Reporter : Nastasia
Editor        : Iqbal Hrp
Foto            : 

Konten Terkait

Tingkatkan Kualitas Layanan ICU, RSUD Pirngadi Medan Gelar Pelatihan Keperawatan Intensif Dasar

Editor prosumut.com

RSUP Haji Adam Malik Kini Bisa Operasi Transplantasi Ginjal Secara Mandiri

Editor prosumut.com

Adang Penyebaran Covid-19, Pertamina Disinfektasi Sarana Produksi dan Sarpras Umum

admin2@prosumut

Komisi II DPRD Medan Minta Petugas Puskesmas dan RS Tidak Persulit Warga Berobat

Editor prosumut.com

Putus Rantai Penularan Kusta Butuh Penanganan Bersama

Editor prosumut.com

Kadisperindag Sumut Meninggal Terpapar Covid-19

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara