Prosumut
Ekonomi

Pelaku Pasar Keuangan Ragukan Vaksin Covid-19, Indeks Saham Turun

PROSUMUT – Pada perdagangan kemarin, Selasa 19 Mei 2020, pelaku pasar keuangan bereuforia dengan ditemukannya vaksin yang diklaim berhasil membentuk imunitas kepada 8 orang yang diuji coba oleh Moderna, perusahaan asal Amerika Serikat (AS).

Namun, tekanan kembali berbalik dimana Indeks Bursa Dow Jones di AS kembali ditutup anjlok di atas 1 persen. Hal ini setelah pelaku pasar kembali menanyakan keampuhan dari uji coba vaksin tersebut.

BACA JUGA:  Info Pemutihan Utang Pinjol Hoaks, OJK Imbau Masyarakat Jangan Mudah Tertipu

“Pelaku pasar mempertanyakan bagaimana dengan mereka yang diuji sebanyak 45 orang sebelumnya. Sedangkan terkait dengan usia dari yang diuji, pelaku pasarpun terpaksa harus menantikan pernyataan resmi dari UN National Institute for Allergy and Infectious Deseases untuk mendapatkan kabar resmi terkait uji vaksin yang dilakukan oleh Moderna tersebut,” ujar pengamat ekonomi Sumut Gunawan Benjamin, Rabu 20 Mei 2020.

Menurut Gunawan, lagi-lagi pelaku pasar akan kembali mempertimbangkan sejumlah data-data ekonomi yang digunakan sebagai tolak ukur kebijakan investasi. Pelaku pasar benar-benar kecewa dengan perkembangan terakhir pengembangan vaksin corona tersebut.

BACA JUGA:  Info Pemutihan Utang Pinjol Hoaks, OJK Imbau Masyarakat Jangan Mudah Tertipu

“Saya menilai terlalu dini perusahaan pembuat vaksin mengumumkan keberhasilannya. Padahal, pelaku pasar itu sangat kritis dalam menyikapi setiap perkembangan yang ada. Pelaku pasar kembali akan memanfaatkan kebijakan pelonggaran karantina wilayah yang akan menjadi acuan perdagangan selanjutnya,” sebut Gunawan.

Ia menuturkan, pada perdagangan pagi ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat dibuka naik tipis di level 4.549,6. Namun sejauh ini posisinya kembali turun dikisaran 4.543.

BACA JUGA:  Info Pemutihan Utang Pinjol Hoaks, OJK Imbau Masyarakat Jangan Mudah Tertipu

Sementara itu, berbeda dengan IHSG, kebijakan BI yang mempertahankan besaran suku bunga acuan di level 4.5 persen membuat Rupiah mampu stabil dengan kecenderungan menguat di level 14.755 per US Dolar. (*)

 

Reporter : Rayyan Tarigan
Editor        : Iqbal Hrp
Foto            :

Konten Terkait

Wings Care Hadirkan Ekonomi Pencuci Piring Varian Nanas & Jeruk Nipis, Solusi Atasi Lemak dan Bau Tak Sedap

Editor prosumut.com

Prospek Ekonomi Sumut 2024, Tumbuh 4,5 – 5,3 Persen

Editor prosumut.com

Distribusi LPG 3 Kg Tepat Sasaran, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Optimalkan Pendataan dan Sosialisasi

Editor prosumut.com

Harga Emas Melonjak Tajam, Capai Rp700 ribu

Editor prosumut.com

Pandemi, BNI Syariah Ajak Nasabah Lebih Bijak Berinvestasi 

admin2@prosumut

Paket JITU 1 IndiHome, Solusi Internet Unlimited Cepat di Rumah

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara