PROSUMUT – Dua Mahasiswa dan mahasiswi Universitas Negeri Medan (Unimed) terpilih menjadi duta bahasa Sumatera Utara (Sumut) tahun 2019.
Keduanya terpilih setelah melewati berbagai tahapan dan mengalahkan 9 pesaingnya masing-masing pada malam puncak pemilihan di Hotel Le Polonia, Medan, Sabtu malam 13 Juli 2019.
Mereka adalah Muhammad Irfan Novaldi asal Tanjung Balai sebagai duta bahasa Sumut putra dan Nadia Virdhani Hia asal Gunung Sitoli, Nias, duta bahasa Sumut putri.
Irfan yang diwawancarai wartawan sesuai pemilihan mengaku telah optimis sebelumnya akan terpilih. Akan tetapi, mahasiswa jurusan Bahasa Inggris ini tetap tidak rendah hati.
“Teman-teman dan senior di organisasi kampus selalu mengingatkan agar kita rendah diri dan meletakkan ekspektasi di titik terendah. Tujuannya, agar kita tidak angkuh dan sombong ketika berada di titik tertinggi nantinya,” ujar Irfan
Ia juga mengaku sangat senang dapat terpilih menjadi duta bahasa Sumut 2019 dan berusaha menjaga amanah yang diberikan.
Senada disampaikan Nadia. Ia merasa bersyukur atas prestasi yang diraih.
“Saya bersyukur dan sangat senang terpilih menjadi duta bahasa Sumut 2019. Saya akan berupaya semaksimal mungkin menjadi yang terbaik nantinya pada ajang tingkat nasional,” tutur Nadia.
Sementara, Plt Kepala Balai Bahasa Sumut, Muhammad Muis menyebutkan duta bahasa Sumut yang terpilih tahun ini telah mengikuti pemilihan dari sejak awal. Keduanya bersaing dengan 160 peserta yang mendaftar dari kabupaten/kota di Sumut.
“Dari 160 peserta yang mendaftar, diseleksi menjadi 60 peserta. Kemudian, menjadi 20 peserta, lalu 8 peserta dan akhirnya mereka berhasil menjadi duta bahasa,” ungkap Muis.
Ia menuturkan, duta bahasa yang terpilih akan diberangkat ke Jakarta pada Agustus mendatang. Keduanya, nanti bertanding pada tingkat nasional untuk menjadi duta bahasa Indonesia 2019.
“Tahun lalu, Sumut meraih prestasi sebagai juara harapan tiga. Tahun ini, diharapankan bisa lebih baik dan bahkan menjadi yang terbaik,” harapnya.
Dia menambahkan, duta bahasa yang terpilih ini harus bisa menyampaikan pesan-pesan kebahasaan dan kesastraan serta mengajak masyarakat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
“Tak hanya itu, mengajak melestarikan bahasa daerah dan menguasai bahasa asing,” imbuhnya.(*)