PROSUMUT – Imlek dirayakan dengan sejumlah tradisi turun-temurun yang tak luput sampai detik ini.
Secara ritual, perayaan Imlek yang sewajib-wajibnya dilakukan adalah sembahyang. Tujuan dari sembahyang Imlek ini tak lain sebagai bentuk pengucapan syukur, doa dan harapan.
Bagaimana dengan Angpao? Tentu saja masih menjadi “primadona” bagi para lajang ketika menyambut Imlek.
Namun selain itu, masih ada tradisi khas Imlek lain yang membuat Imlek hampa tanpanya. Berikut di antaranya:
Pulang Kampung
Seperti halnya tradisi mudik Lebaran yang dilakukan pemeluk agama Islam, Imlek sering kali dimanfaatkan warga keturunan untuk mengunjungi sanak saudara.
Semua dilakukan demi mempererat tali persaudaraan. Maka tak heran, menjelang tahun baru ini banyak pula warga Tionghoa yang berbondong-bondong pulang ke kampung halamannya untuk merayakan Imlek bersama keluarga mereka.
Santapan 12 menu
Hidangan yang tersaji ketika imlek biasanya terdiri dari 12 macam masakan dan 12 kue. Angka tersebut melambangkan shio yang berjumlah sama dalam budaya Tionghoa.
Makanan khas seperti kue keranjang dan buah jeruk yang melambangkan kemakmuran merupakan jenis hidangan wajib di setiap perayaan Imlek.
Cap Go Meh
Berakhirnya tahun baru ini ditandai dengan momen Cap Go Meh. Sebagai penutup rangkaian Imlek, Cap Go Meh menyuguhkan jamuan besar dan berbagai kegiatan.
Di Pontianak misalnya, Cap Go Meh dirayakan dengan ritual “Buka Mata Naga”. Tujuannya untuk mengundang para naga turun dari kayangan untuk memberikan berkah dan keselamatan. (*)