PROSUMUT – PDI Perjuangan menginginkan dan mengharapkan bahwa dalam pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang bisa berjalan dengan baik, adil, jujur, Bebas dan Rahasia, sehingga kualitas demokrasi di Indonesia semakin baik.
Hal itu disampaikan oleh Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Rapidin Simbolon dalam acara Sosialisasi Pengawasan Pemilu Kepala Daerah Serentak Tahun 2020 yang diselemggarakan Bawaslu dan DPR RI Komisi 2 di Hotel Grand Antares Medan pada Selasa 26 Oktober 2021.
Hadir dalam kesempatan tersebut Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Junimart Girsang dan Bawaslu RI Fees Edwar Siregar sebagai narasumber, Komisioner Bawaslu Sumut dan Medan serta beberapa pengurus DPD PDI Perjuangan Sumut.
Sebagai salah satu calon Pemilukada 2020, Rapidin menyebutkan bahwa dirinya merasakan tidak terciptanya suasana keadilan dari penyelenggara dan pengawas.
“Semua orang tahu bahkan penyelenggara dan pengawas pemilu mengetahui maraknya praktik politik uang, tetapi tidak ada tindakan dilapangan oleh penyelenggara, akhirnya saya harus menuntut sampai ke Mahkamah Konstitusi untuk mendapat keadilan dan jika praktik seperti ini di biarkan maka kita khawatir menjadi preseden buruk bagi pembangunan Demokrasi di Sumut,” ungkap Rapidin.
Kita mengetahui bersama, lanjut Rapidin, bahwa banyak sekali OTT kepala daerah karena kasus korupsi dan kita tahu bersama secara kasat mata bahwa banyak di antara mereka yang dalam memenangkan dirinya ketika pilkada melakukan politik uang,
“Saya berharap kedepannya penyelenggara Pemilu terutama Bawaslu mampu bertindak adil dan melakulan proses pencegahan agar tidak terjadi money politik, karena saya melihat Bawaslu belum melakukan trobosan yang signifikan untuk menghilangkan praktek politik uang yang terstruktur dan sisitematis, padahal peristiwa itu benar-benar terjadi namun tak terlihat, ibaratnya seperti pohon kelapa bergoyang dihembus angin tetapi anginnya tidak terlihat,” papar Rapidin.
Di akhir sambutannya, Rapidin memberikan masukan agar memasukan dan mendudukan orang-orang yang memiliki dedikasi yang tinggi serta kejujuran agar bias mengawal proses demokrasi ini ke depan,
“Cari orang-orang Dibawaslu yang memiliki sifat jujur, adil dan profesional dalam menjalankan tugasnya untuk menghasilkan pemilu yang lebih baik kedepannya, dan yang lebih penting Bawaslu harus mampu bertindak sebagai wasit bukan Pemain dalam Pemilu kedepan,” pungkas Rapidin.
Sementara itu, Junimart Girsang menyatakan bahwa kunci berkualitasnya Pemilu dan Pilkada terletak pada kinerja Bawaslu
“Pemilu dan Pemilukada bisa berlangsung secara baik, jujur, adil dan berkualitas ditentukan oleh sikap Bawaslu yang tegas dan berani mengambil tindakan hukum sesuai dengan UU termasuk saat KPU melakukan pelanggaran terhadap berbagai konflik atau pelaksanaan Pemilu itu sendiri,” pungkas Junimart. (*)
Editor : Val Vasco Venedict