Prosumut
Kesehatan

Praktisi Soal Covid-19: Perencanaan RS Belum Berbasis Sistem Komando

PROSUMUT – Menurut Pengamat Kesehatan Sumatera Utara (Sumut) yang juga Praktisi di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU) Destanul Aulia SKM MBA Mec PhD, rumah sakit di Sumut belum banyak menerapkan Hospital Disaster Planning (HDP) atau sistem perencanaan bencana berbasis sistem komando.

Pria yang disapa Destanul ini melihat banyak laporan dari media sendiri tentang Alat Pelindung Diri (APD) yang kurang di rumah sakit dan hal ini menunjukkan tidak ada perencanaan rumah sakit dalam menghadapi bencana.

“Lalu, Sumber Daya Manusia (SDM) dari segi kualitas dan kuantitas yang kurang terlatih menghadapi bencana. Ditambah sarana dan prasarana yang kurang. Bahkan keterbatasan anggaran dan sistem komando di rumah sakit tidak berjalan dengan baik sehingga pasien, petugas pada bingung,” katanya pada wartawan, Selasa 28 April 2020.

BACA JUGA:  Posyandu Berperan Strategis Bangun Kesehatan Masyarakat

Selain itu, diungkapkan Destanul belum banyaknya rumah sakit di Sumut yang menerapkan HDP atau sistem perencanaan bencana berbasis sistem komando bisa juga dilihat melalui ruang isolasi di rumah sakit yang belum standar baik obat, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) dan Prasarana dan Alat Kesehatan Rumah Sakit (PSRS).

“Coba tanyakan apa rumah sakit ada mempunyai SK tim bencana? Coba tanyakan apa Rumah Sakit juga punya dokumen Hospital Disaster Planning di Sumut? Sistem triage bencana apa sudah ada? Artinya RS tak siap  hadapi bencana Covid-19,” jelasnya.

BACA JUGA:  Posyandu Berperan Strategis Bangun Kesehatan Masyarakat

Begitupun, dikatakan Destanul jangankan rumah sakit di Sumut, di Amerika saja sudah sangat kewalahan menghadapi Covid-19 ini. Hanya saja sistem HDP itu ada dalam akreditasi RS.

“Nah, rumah sakit  kan sudah terakreditasi?. Tapi belum banyak yang sembuh atau lebih banyak yang mati menunjukkan sistem pengobatan kita belum mumpuni. Coba bandingkan dengan negara tetangga Malaysia dan Singapore,” terangnya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Persi Sumut dr Azwan Hakmi Lubis SpA MKes mengaku APD di rumah sakit memang kurang dikarenakan pasien terpapar Covid-19 sudah diluar dugaan banyaknya.

BACA JUGA:  Posyandu Berperan Strategis Bangun Kesehatan Masyarakat

Mengenai SDM dokter di Indonesia khususnya Sumut, Azwan mengaku dokter dan perawat sebenarnya perlu penyesuaian menangani pasien terpapar Covid-19, karena virus ini hal yang baru ditangani di Indonesia.

“Kejadian pendemi Covid-19 ini merupakan kejadian yang mengkejutkan bagi dunia. Virus ini sangat beda sekali dengan virus flu burung dan lainnya,” ujarnya.

Mengenai HDP, dr Azwan mengklaim setiap rumah sakit sudah membuatnya. Ke depannya, rumah sakit di Indonesia harus siap menghadapi hal-hal yang tidak bisa diprediksi seperti ini. (*)

 

Reporter : Nastasia
Editor       : Iqbal Hrp
Foto           :

Konten Terkait

BPJS Kesehatan Targetkan Sumut UHC Akhir 2023

Editor prosumut.com

Langkah Strategis Percepatan Penurunan Stunting, BKKBN Sumut Lakukan Koordinasi Intervensi Serentak

Editor prosumut.com

Ini Tahapan Pelaksanaan Vaksin Covid-19 di Sumut

Editor Prosumut.com

Data Terbaru Kasus Covid-19 Sumut, 5 Orang Meninggal

Editor prosumut.com

HKN ke-59, RSU Haji Medan Adakan Berbagai Kegiatan Pengabdian Masyarakat

Editor prosumut.com

Warga Asahan Tinggal di Medan, Positif Covid-19

admin2@prosumut
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara