PROSUMUT – Dinilai berkontribusi dalam memperkuat kebudayaan Melayu di Kabupaten Langkat melalui Peraturan Daerah (Perda) juga Peraturan Bupati (Perbup), Pj Bupati Langkat, M Faisal Hasrimy, dianugerahi gelar Datok Praja Indra Negeri dari Kerapatan Adat Kesultanan Langkat.
Pemberian gelar tersebut dipimpin Tuanku Azwar Abdul Djalil Rahmadshah Al Hajj pada upacara yang berlangsung di Jentera Malay, Stabat, Rabu 13 November 2024.
Gelar dimaksud bermakna pemimpin yang bijaksana, sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi memperkuat peradaban Melayu di Kabupaten Langkat.
Faisal dinilai memiliki andil lewat kebijakan melahirkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2024 tentang Kemajuan Budaya Daerah dan Peraturan Bupati Nomor 34 Tahun 2024.
Bahkan, gelar adat Datok Panglima Tuah Negeri bermakna panglima penjaga marwah negeri disematkan kepada Ketua Dewan Serikat Melayu Langkat (DSML), Sukhyar Mulyamin.
Tercatat gelar adat juga disematkan kepada beberapa tokoh masyarakat bahkan Forkopimda atas kontribusi melestarikan budaya Melayu Langkat.
Prosesi pensematan gelar dimaksud dimulai pembacaan surat keputusan Kerapatan Adat Kesultanan Negeri Langkat.
Selanjutnya, diikuti pemberian selempang, tengkuluk, keris dan pingat oleh perwakilan kerapatan adat lewat ritual tepung tawar sebagai simbol restu dan doa.
“Kami telah memberikan gelar Datok Praja Indra Negeri kepada Pj Bupati Langkat, yang berarti pemimpin yang bijaksana.
Harapan kami, persatuan dan kesatuan di Langkat semakin kuat untuk kemajuan daerah,” kata Tuanku Azwar Abdul Djalil Rahmadshah Al Hajj.
Menyusul penganugerahan gelar adat itu, Ketua Umum Forum Silaturahmi Keraton Nusantara, Yang Mulia Mafaresa Raja (Karaeng) ke-8 Maros Sulawesi Selatan, berharap Pemkab Langkat menerbitkan buku mengenai sejarah keraton di Nusantara.
“Semoga penerbitan buku sejarah keraton di Nusantara dapat terwujud, sekaligus kami berharap Faisal Hasrimy dapat menjadi pemimpin yang dikenal di tingkat nasional,” seru dia.
Faisal Hasrimy merasa terharu serta berterima kasih akan pemberian gelar.
“Saya sangat bersyukur dan merasa terhormat menerima gelar ini. Semoga menjadi motivasi untuk selalu berupaya memajukan kebudayaan, khususnya di Kabupaten Langkat,” ungkap Faisal.
Turut hadir dalam acara, tokoh-tokoh penting di antaranya keluarga Kerapatan Adat Kesultanan Langkat, Ketua Forum Silaturahmi Keraton Nusantara Brigjen Pol (Purn) Dr AA Mapparessa serta Raja/Karaeng Turikale ke-8 Maros Sulawesi Selatan Yang Mulia Mafaresa Raja Maros, dan tokoh masyarakat T Erry Nuradi (*)
Reporter: Jie
Editor: M Idris