Prosumut
Umum

Merasa Dizalimi, Pengemudi Grabcar Mengeluh ke Gubsu

PROSUMUT – Ratusan pengemudi taksi online Grabcar berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30, Kecamatan Medan Polonia, Senin 11 Februari 2019.

Dalam demonstrasi itu, pengemudi Grabcar meminta Pemerintah Provinsi Sumut (Pemprovsu) untuk menutup PT Teknologi Pengangkutan Indonesia (TPI) yang dianggap telah menzalimi mereka.

Sehubungan itu, Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi mengajak beberapa perwakilan pengemudi untuk berdialog dan berdiskusi di ruang pressroom lantai I Kantor Gubsu. Saat dialog, Edy menyayangkan aksi yang digelar pengemudi Grabcar, sebab unjuk rasa itu ia anggap mengganggu laju lalu lintas dan akses masuk kantor Gubsu.

BACA JUGA:  PGN & Young on Top Ajak Anak Muda Medan Jadi Pemimpin dan Ciptakan Dampak Positif

“Kenapalah kalian harus demo. Datanglah baik-baik kalau mau ngobrol, bicarakan dengan saya baik-baik. Kantor saya ini selalu terbuka untuk masyarakat Sumut. Selama kalian datang dengan sopan dan maksud baik, saya bantu kalian. Kecuali kalau saya memang tidak pernah mau bertemu, baru kalian demo saya,” cetus Edy.

Tindakan unjuk rasa seperti ini, sambung Edy, dapat berdampak buruk pada bidang investasi. Investor tentu mempertimbangakan kondusifitas sebuah daerah saat hendak melakukan investasi dan kerja sama.

BACA JUGA:  PGN & Young on Top Ajak Anak Muda Medan Jadi Pemimpin dan Ciptakan Dampak Positif

“Kalau kalian demo terus, investor takut datang. Sumut pun susah berkembang kalau begini, kalian tidak cinta dengan Sumut ini?,” tanya Edy kepada pengemudi.

Daniel, salah seorang pengemudi Grabcar menyampaikan, mereka tidak berniat melakukan aksi yang mengganggu kondusifitas lalu lintas. Akan tetapi, dia dan pengemudi lainnya merasa berang dengan pihak PT TPI.

“Tapi karena kami sudah tidak tahan dan merasa terlalu dizalimi pak, kami merasa hanya kepada bapak kami bisa mengadu untuk menyelesaikan permasalahan ini,” keluh Daniel.

Koordinator aksi, Musa Tarigan mengungkapkan, pihaknya merasa mendapat perlakuan diskriminatif dari PT TPI dan PT Grab Indonesia, sebab mereka anggap pengemudi yang mendaftar dari vendor PT TPI lebih diutamakan mendapat orderan, sementara di luar vendor akan lebih sulit. Hal ini tentu berdampak terhadap penghasilan yang tak layak.

BACA JUGA:  PGN & Young on Top Ajak Anak Muda Medan Jadi Pemimpin dan Ciptakan Dampak Positif

Menjawab persoalan itu, Edy berjanji akan memfasilitasi pertemuan antara pengemudi Grabcar, perwakilan PT Grab Indonesia, PT TPI, Kepolisian, serta Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).

“Secepatnya, adakan hari Rabu ini di sini. Hadir kalian semua. Nanti laporkan pada saya hasilnya,” kata Edy mengakhiri pertemuan. (*)

Konten Terkait

AMTT Kirim Papan Bunga Turut Berdukacita ke DPRD Tebingtinggi

admin2@prosumut

Sudahlah Kena PHK, Pria Ini Dikarantina Lagi di Hutan

valdesz

Wagubsu Ajak Masyarakat Tingkatkan Kualitas Iman

Editor prosumut.com

Banjir di Tebingtinggi, XL Axiata Salurkan Bantuan untuk Warga

Editor Prosumut.com

Ini Gol Tercepat Liverpool Sepanjang Sejarah Premier League

Ridwan Syamsuri

Dishub Langkat Seleksi Pengelola Parkir, Kejar PAD dan Tertib Lalu Lintas

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara