Prosumut
Berita

HUT RI ke-77, Ketua PDI Perjuangan Sumut Ingatkan Lagi Ancaman Disintegrasi Bangsa

PROSUMUT – Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia diperjuangkan oleh Pahlawan Negeri ini bertujuan untuk untuk mencapai masyarakat Indonesia yang adil dan makmur bebas dari belenggu penjajahan manusia atas manusia, namun meski kemerdekaan sudah diraih akan tetapi tujuan dari kemerdekaan tersebut masih banyak yang harus diperjuangkan.

Salah satunya adalah mengentaskan kaum Marhaen dari kesulitan ekonomi.

Hal itu diungkap oleh Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Sumatera Utara Rapidin Simbolon MM dalam keterangan tertulis menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 77 Tahun pada Selasa (16/8/2022).

“Kemerdekaan adalah pintu gerbang, kata Bung Karno. Pintu gerbang itu, untuk menuju cita-cita luhur bangsa Indonesia, apa cita-cita luhur tersebut, yaitu masyarakat Indonesia yang Adil dan Makmur, yang sampai hari ini masih kita perjuangkan” Ungkap Rapidin Simbolon.

Rapidin menambahkan bahwa pada usia yang ke 77 Tahun. bangsa Indonesia dihadapkan pada tantangan yang luar biasa besar

Baik tantangan global berupa resesi ekonomi akibat dampak pandemi yang mendunia yang bisa saja mengancam keberlangsungan jalannya negeri ini ke cita-cita luhur tersebut,

“Selain itu ancaman perpecahan yang diakibatkan oleh intoleransi dan tergerusnya nilai-nilai nasionalisme menjadi ancaman tersendiri, jika kita tidak hati-hati maka bangsa ini akan bubar, dan cita-cita membangun masyarakat yang adil makmur hanya mimpi belaka,” terang mantan Bupati Samosir tersebut.

Untuk itu kata Rapidin, seluruh stakeholder bangsa ini harus bersatu padu menghadapi tantangan tersebut dengan cara meneladani sikap dan sifat jiwa pahlawan Kemerdekaan yang enggan dipecah-belah, karena musuh bangsa ini tetap menggunakan politik devidet et impera untuk menghancurkan bangsa ini, dan musuh bangsa ini sadar betul selama bangsa ini bersatu maka bangsa Indonesia akan kuat dan kemerdekaan hakiki akan bisa diraih,

“Momentum 77 Tahun adalah momentum untuk merekatkan kembali Persatuan bangsa ini, dimana persatuan tersebut pertama kali di kumandangkan pada 28 Oktober 1928 dan diproklamasikan pada Tanggal 17 Agustus 1945 sebagai Identitas bangsa yang satu yaitu Indonesia, Indonesia tetap satu, tidak boleh ada embel-embel apapun di belakang nama Indonesia. Ini  karena Indonesia merupakan Identitas Satu Bangsa, Satu Tumpah Darah dan Satu Bahasa dan sebagai simbol perjuangan untuk membawa masyarakat yang adil dan makmur, Dirgahayu Indonesia dan NKRI Harga Mati,” pungkasnya. (*)

Editor : Val Vasco Veneidct

Konten Terkait

Yakin Jaga Kebhinekaan, KITA Medan Deklarasikan Dukungan ke Bobby-Aulia

valdesz

Tarif Parkir Hotel Grand City Hall Medan Terlalu Mahal

Editor prosumut.com

Cerdas Hadapi Tantangan Hoaks Jelang Pemilu 2024

Editor prosumut.com

Pengamat : Peluang Jokowi jadi Cawapres 0%!

Editor prosumut.com

Ini Daftar Nama Menteri di Kabinet Gemuk Prabowo-Gibran, Hari Ini Resmi Dilantik!

Editor prosumut.com

Ganjar Tak Hadir di Acara PDIP Yang Didatangi Puan

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara