PROSUMUT – Hingga akhir Mei 2019 total penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) mencapai Rp65,5 triliun atau 46,8% dari target sebesar Rp140 triliun. Total tersebut telah diberikan kepada 2,3 juta debitur yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, pencairan dana KUR tersebut mencakup skema KUR mikro sebesar 65,1%, KUR kecil sebanyak 34,58%, dan KUR TKI sebesar 0,35%.
“Data penyaluran telah menunjukkan keberpihakan pemerintah terhadap pemerataan akses pembiayaan untuk usaha kecil,” katanya, Kamis (4/7).
Kemudian, dari sektor ekonomi, porsi penyaluran KUR sektor produksi (pertanian, perikanan, industri, konstruksi, pariwisata, dan jasa) sampai dengan 31 Mei 2019, yaitu 42,9% dari target sebesar 60%.
Berdasarkan provinsi, Pulau Jawa masih mendominasi dengan porsi penyaluran sebesar 55,5%. Lalu, diikuti dengan Sumatera dan Sulawesi masing-masing sebesar 20,2% dan 9,9%.
“Tiga bank yang menyalurkan KUR dengan porsi terbanyak, yakni BRI sebesar Rp44,34 triliun dengan 2.105.735 debitur, Bank Mandiri Rp9,15 triliun dengan 120.659 debitur, dan BNI Rp8,22 triliun dengan 95.728 debitur,” ujarnya.
Sehingga total realisasi penyaluran KUR dari Agustus 2015 sampai dengan 31 Mei 2019 sebesar Rp398,9 triliun dengan outstanding Rp149,5 triliun. Sementara itu, tingkat kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) adalah 1,35%.(*)