Prosumut
Ekonomi

Harga Kebutuhan Pokok Turun, Sumut Akan Cetak Deflasi

PROSUMUT – Sumatera Utara (Sumut) diperkirakan akan mengalami deflasi pada bulan Februari ini, dengan angka 1,5 persen hingga 2 persen.

Prediksi deflasi ini disebabkan harga sejumlah kebutuhan pokok di Sumut pada umumnya mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Salah satunya adalah harga daging ayam yang pada dasarnya masih bertahan mahal selama dua bulan terakhir ini di atas Rp33.000 per kilogram (kg).

Namun, di bulan ini harganya rata rata lebih murah 4,5 persen dibandingkan dengan bulan Januari.

Selain itu, harga telur ayam yang mengalami penurunan sekitar 5 persen di bulan Februari ini.

BACA JUGA:  Jelang Nataru, Stok Bahan Pangan di Sumut Diklaim Aman tapi Harga Naik

“Untuk harga cabai rawit dan cabai merah, selama dua pekan terakhir mengalami penurunan yang sangat tajam. Hanya saja secara rata-rata di bulan ini harga cabai merah turun sekitar 8 persen, dan cabai rawit harganya turun sekitar 5,6 persen. Komoditas cabai ini akan menjadi penyumbang deflasi yang paling besar,” ungkap pengamat ekonomi Sumut Gunawan Benjamin, yang juga Ketua Tim Pemantan Harga Pangan Sumut, Jumat 26 Februari 2021.

Harga kebutuhan pokok lainnya yang turut mengalami penurunan yaitu bawang merah.

Harganya secara rata-rata mengalami penurunan sekitar 4 persen. Kemudian, harga minyak goreng turun sekitar 3 persen.

BACA JUGA:  Bulog Sumut Gandeng TNI AL Kirim Stok CBP 320 Ton ke Pulau Nias

“Secara akumulasi harga kebutuhan pokok di Sumut menciptakan tren penurunan harga selama Februari,” ujar Gunawan.

Meski demikian, dari sekian banyak kebutuhan pokok, harga bawang putih yang terpantau mengalami kenaikan. Harga bawang putih rata-rata naik 2 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

“Secara rata-rata harga bawang putih dalam dua bulan terakhir ini bertahan dikisaran Rp25 ribuan per kg,” sebut dia.

Dengan penurunan harga tersebut, sambung Gunawan, Sumut berpeluang mencetak deflasi antara 1,5 persen hingga 2 persen di bulan ini.

Penurunan harga komoditas pangan itu memang belum mempertimbangkan sejumlah komoditas sayur-sayuran, yang masih bertahan mahal namun kecenderungan turun.

BACA JUGA:  Indosat Sumatra Antisipasi Lonjakan Trafik Lebih dari 27 Persen dengan Optimasi 123 POI Baru

Serta, ikan segar yang juga mengalami penurunan belakangan ini.

“Penurunan harga pangan tersebut banyak ditopang oleh pasokan yang mulai melimpah. Jika berkaca kepada tren perkembangan harga belakangan ini, komoditas cabai dan bawang harganya sudah berada dalam rentang angka yang ideal. Meskipun, untuk cabai rawit sebagian masih dijual di angka yang masih mahal sekitar Rp40.000 per kg,” pungkasnya. (*)

 

Reporter : Rayyan Tarigan
Editor        : Iqbal Hrp
Foto            : 

Konten Terkait

Sumut Alami Deflasi Cukup Dalam Secara Bulanan pada Juli 2024, Dua Komoditas Ini Jadi Penyumbang Terbesar

Editor prosumut.com

Mitra Bina UMKM LPEI Berhasil Ekspor Produk Lidi ke India

Editor prosumut.com

Singapura Klaim 4 Unicorn Kita, Kok Bisa? Begini Kata Thomas Lembong

valdesz

Menperin: Indonesia Harus Berani Ekspor Barang Jadi, Bukan Bahan Mentah

Editor prosumut.com

Dibenahi Luar Biasa, Pelabuhan Sibolga Diresmikan Jokowi

Ridwan Syamsuri

KTH Bersyukur Program Intercrop TPL Bermanfaat Bagi Ekonomi Masyarakat

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara