Prosumut
Ekonomi

Harga Kebutuhan Pokok Turun, Sumut Akan Cetak Deflasi

PROSUMUT – Sumatera Utara (Sumut) diperkirakan akan mengalami deflasi pada bulan Februari ini, dengan angka 1,5 persen hingga 2 persen.

Prediksi deflasi ini disebabkan harga sejumlah kebutuhan pokok di Sumut pada umumnya mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Salah satunya adalah harga daging ayam yang pada dasarnya masih bertahan mahal selama dua bulan terakhir ini di atas Rp33.000 per kilogram (kg).

Namun, di bulan ini harganya rata rata lebih murah 4,5 persen dibandingkan dengan bulan Januari.

Selain itu, harga telur ayam yang mengalami penurunan sekitar 5 persen di bulan Februari ini.

BACA JUGA:  Indomobil Group dan PLN Icon Plus Kolaborasi Strategis dalam Electricity Connect 2024

“Untuk harga cabai rawit dan cabai merah, selama dua pekan terakhir mengalami penurunan yang sangat tajam. Hanya saja secara rata-rata di bulan ini harga cabai merah turun sekitar 8 persen, dan cabai rawit harganya turun sekitar 5,6 persen. Komoditas cabai ini akan menjadi penyumbang deflasi yang paling besar,” ungkap pengamat ekonomi Sumut Gunawan Benjamin, yang juga Ketua Tim Pemantan Harga Pangan Sumut, Jumat 26 Februari 2021.

Harga kebutuhan pokok lainnya yang turut mengalami penurunan yaitu bawang merah.

Harganya secara rata-rata mengalami penurunan sekitar 4 persen. Kemudian, harga minyak goreng turun sekitar 3 persen.

BACA JUGA:  Sektor Keuangan Sumut Tumbuh Positif: Kredit Naik 8,35 Persen, Fintech Melejit 46,45 Persen

“Secara akumulasi harga kebutuhan pokok di Sumut menciptakan tren penurunan harga selama Februari,” ujar Gunawan.

Meski demikian, dari sekian banyak kebutuhan pokok, harga bawang putih yang terpantau mengalami kenaikan. Harga bawang putih rata-rata naik 2 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

“Secara rata-rata harga bawang putih dalam dua bulan terakhir ini bertahan dikisaran Rp25 ribuan per kg,” sebut dia.

Dengan penurunan harga tersebut, sambung Gunawan, Sumut berpeluang mencetak deflasi antara 1,5 persen hingga 2 persen di bulan ini.

Penurunan harga komoditas pangan itu memang belum mempertimbangkan sejumlah komoditas sayur-sayuran, yang masih bertahan mahal namun kecenderungan turun.

BACA JUGA:  OJK Sumut Perkuat Edukasi Keuangan untuk Tekan Judi Online dan Pinjol Ilegal

Serta, ikan segar yang juga mengalami penurunan belakangan ini.

“Penurunan harga pangan tersebut banyak ditopang oleh pasokan yang mulai melimpah. Jika berkaca kepada tren perkembangan harga belakangan ini, komoditas cabai dan bawang harganya sudah berada dalam rentang angka yang ideal. Meskipun, untuk cabai rawit sebagian masih dijual di angka yang masih mahal sekitar Rp40.000 per kg,” pungkasnya. (*)

 

Reporter : Rayyan Tarigan
Editor        : Iqbal Hrp
Foto            : 

Konten Terkait

LPEI Komit Dorong Kinerja Ekspor Produk Halal

Editor prosumut.com

Tekan Lonjakan Harga Beras, Bulog Sumut Distribusikan Bantuan Pangan

Editor prosumut.com

Agar Aman Berinvestasi, Kemendag Perketat Pengawasan Aset Kripto

Editor prosumut.com

ASUS Perkenalkan Jajaran Inovasi Produk Teknologi Terbaru dengan Windows 11

Editor prosumut.com

Ekonom Unpab: Defisit Neraca Perdagangan Melebar, Pemerintah Diminta Hati-Hati

Ridwan Syamsuri

Desa Devisa, LPEI Gandeng Bea Cukai Berdayakan 6 Ribu Pengrajin Rotan

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara