PROSUMUT – Ratusan santri negeri bertuah bersiap melaksanakan upacara peringatan hari santri 2019 mengenakan peci hitam, bersarung dan berbaju putih dengan hiasan sorban membuat Kota Stabat bagai kota para santri.
Suasana indah ini ternyata membuat takjub hati Bupati Langkat Terbit Rencana PA dengan memberikan apresiasi, memberangkatkan 6 orang santri berprestasi umroh gratis.
Diberikannya usai bertindak sebagai Inspektur Upacara pada pelaksanaan upacara peringatan hari santri tahun 2019 di Halaman Kantor Kemenag Langkat, Stabat, Selasa 22 Oktober 2019.
Sebelumnya pada upacara, Bupati Langkat menyampaikan amanat Menteri Agama RI dengan mengucapkan selamat hari santri 2019, santri Indonesia untuk perdamaian dunia.
Bupati menerangkan, hari santri sudah diperingati selama 5 tahun, dengan tema yang berbeda. Secara berurutan pada 2016 mengusung tema dari pesantren untuk Indonesia, 2017 wajah pesantren wajah Indonesia dan 2018 bersama santri damailah negeri.
Untuk meneruskan tema tahun 2018, peringatan hari santri 2019 mengusung tema santri Indonesia untuk perdamaian dunia.
Isu perdamaian diangkat, sambung Bupati, berdasar fakta bahwa sejatinya pesantren adalah laboratorium perdamaian.
Sebab pesantren merupakan tempat menyemai ajaran islam rahmatanlilalamin, islam ramah dan moderat dalam beragama.
Sikap ini, sangat penting bagi masyarakat yang plural dan multicultural, sehingga keragaman dapat disikapi dengan bijak, serta toleransi dan keadilan dapat terwujud.
“Semangat ajaran inilah yang dapat menginspirasi santri untuk berkontribusi merawat perdamaian dunia,” terangnya.
Di samping alasan pesantren perdamaian, sebut Bupati melanjutkan, keterpilihan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) sejak 2 Januari 2019 hingga 31 desember 2020, dimana bargaining position Indonesia dalam menginisiasi dan mendorong proses perdamaian dunia semakin kuat dan nyata.
Hal ini juga menjadi momentum bagi seluruh elemen bangsa, terutama kalangan santri Indonesia, agar turut berperan aktif dan terdepan mengemban misi dan menyampaikan pesan perdamaian di dunia internasional.
Bupati menyampaikan bahwa peringatan hari santri tahun 2019, terasa istimewa dengan hadirnya UU No 18 tahun 2019 tentang Pesantren.
Hal ini memastikan pesantren tidak hanya mengembangkan fungsi pendidikan tetapi juga mengembangkan fungsi dakwah dan pemberdayaan masyarakat.
“Negara hadir untuk memberikan rekognisi, afirmasi, dan fasilitasi kepada pesantren dengan tetap menjaga kekhasan dan kemandiriannya, dengan UU ini pula tamatan pesantren memiliki hak yang sama dengan tamatan lembaga lainnya,” terangnya.
Ditetapkan hari santri ini melalui keputusan Presiden No.22 tahun 2015 pada 22 oktober, merujuk pada tercetusnya resolusi jihad yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Ini kemudian melahirkan peristiwa heroik pada 10 Nopember 1945 yang diperingati sebagai hari pahlawan. (*)