PROSUMUT – Keberadaan Taruna Siaga Bencana (Tagana) telah ditetapkan melalui Permensos Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Tagana. Dimana peraturan ini telah menambah kekuatan dan motivasi sendiri dalam melaksanakan tugasnya.
Anggota Tagana sebagai ujung tombak dinas sosial dalam penanganan pra bencana, saat bencana maupun pasca bencana sangat dituntut dalam hal disiplin dan tanggung jawab.
Hal itu diungkapkan Kabid Linjamsos dan Orsos, Rusdan Pohan, saat membuka Pelatihan Formal Tagana Kabupaten Langkat, di aula rapat Kantor Dinas Sosial di Stabat.
Para peserta diharapkan benar-benar mengikuti dengan baik apa saja materi yang disampaikan oleh narasumber bukan sekedar berkumpul dan berbangga dengan memakai seragam Tagana saja, tapi lebih dari itu Tagana dituntut untuk memiliki rasa tanggung jawab yang baik dalam melayani masyarakat.
“Semoga pelatihan ini dapat menjadikan Tagana sebagai relawan di penanggulangan bencana berbasis masyarakat yang bermartabat dan andal,” ujarnya, Selasa 10 September 2019.
Ia berharap, Tagana lebih disiplin dan terus meningkatkan kemampuan diri untuk cepat tanggap dalam mengatasi bencana yang terjadi.
Dinas Sosial Kabupaten Langkat akan mengawal sekaligus memberikan pembinaan secara konsisten dan berkesinambungan, sehingga diharapkan keberadaan Tagana ini dapat semakin berkembang dan diarahkan dalam rangka mendukung pemerintah kabupaten Langkat.
Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih atas dedikasi dan peran serta semua anggota Tagana dalam merespons dan membantu masyarakat dalam berbagai bencana yang pernah terjadi di wilayah Kabupaten Langkat, baik bencana alam maupun bencana sosial.
Sementara, Koordinator Tagana Langkat Muhammad Ahyar mengharapkan para anggota Tagana untuk meningkatkan sumber daya manusia, karena era sekarang ini Tagana tidak hanya berperan pada penanggulangan bencana di lapangan saja, namun ada peran sejalan seperti mengedukasi masyarakat korban bencana.
Menurutnya, saat ini ada program Tagana goes to school (masuk ke sekolah) dimana diharapkan anggotanya dapat mengedukasi para murid dan siswa tentang kebencanaan serta penanggulangannya.
Hal ini menuntut wawasan pengetahuan dan keahlian personal untuk menghadapi para pelajar dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, sehingga apa yang ingin disampaikan mudah dicerna dan dipahami.
Pelatihan yang dilaksanakan selama dua hari itu diikuti oleh anggota Tagana dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Langkat, dengan materi mulai dari sarasehan membahas perkembangan dan personalnya.
Termasuk baris berbaris, mengoperasikan dapur umum, mendirikan tenda dan yang terpenting adalah meningkatkan sumber daya manusia sesuai dengan bakat atau keahlian yang dia miliki, sehingga kedepannya Tagana itu bisa di tempatkan dimana saja. (*)