PROSUMUT – Jangan berhenti di depan satu pintu yang menutup untuk Anda. Bergeserlah ke sebelah. Karena, di pintu sebelah, masih terbuka lebar dan luas buat Anda.
Begitu sepenggal kalimat motivasi dari seorang pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) bernama Tri Handayani. Pemilik usaha makanan ringan Raja Patin ini, sempat stres karena jualannya turun hingga 70 persen di masa awal pandemi.
Kini, usaha olahan kulit ikan patinnya kembali beranjak naik, hingga mampu meraup omzet 150 juta rupiah setiap bulan.
UMKM merupakan salah satu pilar penting dalam menggerakkan sektor perekonomian. Meski sempat tersungkur dipukul pandemi, UMKM mulai bergerak bangkit dari himpitan resesi.
Hal ini tercermin dari Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) oleh Bank Indonesia (BI) yang mengindikasikan bahwa kegiatan dunia usaha membaik pada kuartal III-2020.
Tentunya, peran UMKM tetap menjadi penggerak ekonomi serta memiliki kontribusi sentral dalam periode pemulihan ekonomi saat ini.
Membantu kebangkitan UMKM Sumut, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I gencar melakukan beragam upaya.
Salah satunya melalui perluasan akses permodalan bergulir super lunak yang disosialisasikan di hadapan para pejabat dinas koperasi dan pariwisata di tujuh kabupaten kota di sekitar Danau Toba, pada hari Kamis 8 Oktober 2020 lalu.
Dalam kegiatan yang digagas Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI itu, Roby menjelaskan, Pertamina telah menyalurkan permodalan bergulir bagi UMKM di wilayah wisata Danau Toba tahap pertama sebesar 5,4 miliar rupiah.
“Melalui kegiatan sosialisasi ini, kami harapkan lebih banyak lagi UMKM yang mendapatkan akses permodalan lunak ini,” ujar Roby.
Hingga Oktober 2020, Pertamina MOR I telah menyalurkan dana permodalan 11,9 miliar rupiah melalui Program Kemitraan (PK). Sebesar 6,2 miliar rupiah diantaranya, disalurkan untuk UMKM wilayah Sumut.
“Selama masa pandemi, kami memberikan keringanan bagi UMKM mitra binaan berupa penundaan pembayaran. Jadi UMKM yang kondisi usahanya sedang turun, untuk periode waktu tertentu dibebaskan dari kewajiban bayar cicilan pinjaman. Tanpa dikenakan denda,” jelas Roby.
Disamping dukungan permodalan bergulir bagi UMKM, Pertamina juga melakukan pembinaan kepada kelompok-kelompok usaha yang berada di sekitar wilayah operasional Pertamina.
Salah satunya, kelompok usaha binaan ‘Keramba Ayah Amanah’ yang berada di ring satu wilayah Integrated Terminal (IT) BBM Medan Group di Belawan.
Kelompok yang sudah dirintis sejak tahun 2018 ini, bergerak dibidang pembudidayaan tambak ikan serta penjualan makanan hasil olahan dari ikan Siakap.
Tidak tanggung-tanggung pada hari Senin 12 Oktober 2020 kelompok yang beranggotakan lima orang ini berhasil memanen setidaknya 138 Kg ikan siakap (Kakap Putih).
“Dari 138 Kg ikan siakap yang dipanen, kelompok nelayan tersebut bisa memperoleh pendapatan ekonomi sebesar sembilan juta rupiah. Bukan itu saja, sebagian hasil panen akan diolah kembali menjadi menjadi Nugget ikan yang tentu saja nilai jualnya lebih tinggi,” ungkap Roby.
Pak Udin salah satu anggota kelompok ayah amanah, mengucapkan rasa syukur dan terima kasih atas pendampingan dari Pertamina selama ini.
“Keramba ini merupakan ujung tombak dari keberlangsungan kelompok, baik dari sisi ekonomi maupun kesehatan di kampung nelayan,” tutupnya. (*)
Editor : Iqbal Hrp
Foto :