PROSUMUT – Pengerjaan saluran crossing yang menghubungkan Jalan Balai Kota dengan Jalan Raden Saleh mendapat perhatian serius Wali Kota Medan Dzulmi Eldin.
Pasalnya, keberadaan saluran crossing ini sangat vital dalam upaya mengatasi genangan air yang acap kali terjadi di seputar Lapangan Merdeka Medan setiap kali hujan deras turun.
Kondisi ini terjadi karena drainase yang ada di kawasan Titik 0 Kota Medan itu tidak terkoneksi dengan drainase yang ada di Jalan Raden Saleh sehingga debit air hujan selalu menggenangi sekitar Lapangan Merdeka karena tidak dapat dialirkan menuju Sungai Deli, persis di samping Kantor Wali Kota Medan.
Sebagai solusi mengatasinya harus dibuat crossing dengan membelah Jalan Balai Kota sehingga terkoneksi dengan drainase di Jalan Raden Saleh.
Wali Kota pun melihat sejumlah pekerja Dinas PU tengah melakukan pengorekan saluran crossing. Selain dilakukan secara manual, pengorekan juga didukung beberapa alat berat.
Pengerjaan crossing telah dilakukan sejak Minggu 8 September 2019. Jalan Balai Kota sudah dibelah dan dimasukkan box culvert, namun belum rampung. Atas dasar itulah Wali Kota minta agar secepatnya dituntaskan.
“Saya minta pengerjaan saluran crossing dilakukan siang dan malam supaya cepat selesai. Selain mengatasi genangan air yang ada di seputaran Lapangan Merdeka, saya juga tidak ingin ketenangan dan kenyamanan masyarakat pengguna jalan terganggu karena pengerjaan saluran drainase lama. Dengan kerja keras dan kebersamaan, insya Allah pengerjaan saluran crossing ini secepatnya rampung,” kata Eldin, Kamis malam 12 September 2019.
Dalam peninjauan yang dilakukan, Wali Kota tampak berulangkali memberi instruksi kepada Kadis PU sehingga pengerjaan yang dilakukan lebih maksimal. Di samping itu Wali Kota juga minta agar material tanah hasil pengorekan segera diangkut dan dibiarkan menumpuk di seputaran lokasi pengorekan.
“Saya minta seluruh material tanah hasil pengorekan segera diangkut. Jika dibiarkan menumpuk, akan menyebabkan jalan menyempit sehingga mengganggu kelancaran arus lalu-lintas, sebab kawasan ini sangat padat dilalui kendaraan bermotor,” tegasnya. (*)