PROSUMUT – Data adalah fakta. Siapa tak pedulikan data, maka keputusan yang diambil ibarat bergerak dalam kegelapan fakta. Tanpa data, strategi yang dirancang mengawang di langit.
Terputus dari alam nyata karena pandangan tertutup gumpalan awan insting. Singkatnya, data adalah peta untuk berjalan di bumi kenyataan.
Namun mengumpulkan, mengolah, dan kemudian mengemas data sebagai informasi insightful untuk pengambilan keputusan adalah proses yang kompleks dan menantang.
Itulah sebabnya, Lokadata dan Beritagar.id bekerja sama dengan Kantor Staf Kepresidenan (KSP) akan membahasnya seharian penuh dalam acara bertajuk Indonesia Lokadata Conference (ILOC) 2019 di Jakarta.
Seiring perkembangan bisnis online dan semakin menjamurnya media sosial dalam kehidupan sehari-hari, data menjadi salah satu topik paling hangat dalam seminar, talkshow, dan pelatihan.
Tapi kebanyakan dari event tersebut berfokus pada pengolahan data seperti data collecting, clustering dan cleansing. Sehingga lebih cocok diikuti komunitas khusus seperti para analyst, data scientist, dan praktisi data.
Kalangan umum yang nekat menghadiri cara demikian hanya akan tersesat dalam pembahasan teknis. Belum lagi dibingungkan dengan berbagai istilah spesifik dan tools pemrosesan data.
Sementara ILOC 2019 sejak awal ditujukan pada kalangan umum dengan membahas data secara praktis.
Karena itu, sebagian besar pembicara yang hadir adalah end user seperti pebisnis andal, pengambil keputusan dalam organisasi atau perusahaan, hingga para kepala pemerintahan.
Para pembicara akan membahas isu paling strategis dalam wacana data, tepatnya bagaimana data bisa menghasilkan sebuah kebijakan.
Salah satu keynote speaker yang dijadwalkan hadir, Kepala Staf Kepresidenan Jend. TNI (purn.) Dr. Moeldoko, misalnya akan membahas tentang program Satu Data yang digagas pemerintah.
Seperti diketahui, Satu Data adalah inisiatif pemerintah untuk membenahi penyelenggaraan dan pengelolaan data. Selama ini, kinerja antarbagian di pemerintahan sulit terintegrasi karena jenis dan format data yang berbeda-beda.
Sementara Chief Data Officer (CDO) Lokadata Ahmad Suwandi akan membahas bagaimana ‘membaca’ data dan menjadikannya sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.
Namun di lain sesi, CEO GDP Venture Martin Hartono justru berbicara tentang “The Darkside of Data.”
Industri kreatif yang napas utamanya adalah seni menjadi salah satu bidang paling menarik untuk digabungkan dengan manajemen berbasis data.
Pembahasan mengenai hal ini di ILOC 2019 akan diisi pembicara seperti Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf dan Executive Director Irama Nusantara David Tarigan.
Dua kepala daerah yaitu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga dijadwalkan menjadi pembicara. Masing-masing akan membahas pembangunan smart city dan pengelolaan data dalam menunjang pelayanan publik.
Sedangkan topik menarik lain di ILOC 2019 antara lain; jurnalisme data melawan fake news; big data dalam mengelola pariwisata; keamanan data pribadi; data talent; hingga kebijakan CSR perusahaan berbasis data. ILOC 2019 diselenggarakan di Grand Ballroom Hotel Indonesia Kempinksi, Jakarta pada 28 Agustus 2019. Anada tertarik?