PROSUMUT – Ayu Anita Sari merakit kepala mancis di bagian belakang. Tempat itu juga dijadikan sebagai tumpukan sementara bahan baru ketika tiba di pabrik rumahan tersebut.
Saat mancis dipantik, api masih belum stabil, menyambar tangan Ayu.
Api yang masih menyala di mancis jatuh ke tempat bahan baku. Saat itu jam makan siang.
Pipit dan Ariyani sedang di luar pabrik. Keduanya memilih pulang ke rumah untuk istirahat makan siang.
Sementara, 26 pekerja bersama 4 orang dari anak-anak mereka sedang beristirahat dan makan siang di ruang depan.
Mancis yang jatuh tadi membuat ledakan. Diikuti api yang menjilat pabrik rumahan produksi mancis merek Toke itu, di Jalan T Amir Hamzah, Langkat, Jum’at 21 Juni 2019.
Nur Asiyah sempat berupaya padamkan sijago merah dengan racun api. Namun, usahanya sia-sia.
Nur dan Ayu langsung lari melalui pintu belakang yang menjadi akses keluar-masuk. Sementara pintu depan selalu dikunci, diduga untuk mengelabui aparat.
Dalam hitungan detik, kobaran api melahap pabrik. Nyawa 30 orang melayang di dalamnya.
Menurut Kapolres Binjai, AKBP Nugroho Tri Nuryanto, dua pabrik serupa di Desa Perdamaian Kecamatan Binjai dan Desa Banyumas Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat sudah dipasang garis polisi.
Polisi menetapkan tiga tersangka dan dijerat pasal berlapis.Ketiganya Dirut PT Kiat Unggul Indramawan, Menejer SDM/Personalia Lismawarni dan Menejer Operasional Burhan.
Seluruh jenazah berhasil diidentifikasi dan disemayamkan di TPU belakang Balai Desa Sambirejo.(*)