PROSUMUT – Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI – Polri (FKPPI) Kota Binjai menolak dan tidak akan mengakui hasil Musyawarah Daerah (Musda) KNPI Kota Binjai ke XV yang berlangsung di Cafe Cokelat Kecamatan Binjai Kota, Sabtu 24 Agustus 2019.
Musda tersebut menghasilkan pengurus baru yakni, Ketua DPD KNPI Binjai Zimmy Darmawan Sembiring terpilih secara aklamasi untuk periode 2019-2022.
Ketua Pengurus Cabang 0203 Keluarga Besar FKPPI Binjai Usmariadi melalui Sekretaris Abdi Osrikal menilai banyak kejanggalan dan unsur pemaksaan dalam Musda KNPI kali ini.
Mulai dari undangan yang dinilai seperti kertas pembungkus kacang rebus, hingga mepetnya waktu penyerahan undangan kepada organisasi yang ada di Binjai.
“Undangan hanya sebatas kertas fotokopi tanpa amplop. Kami dapat undangan pada hari Jumat jam 11 malam. Sementara esok paginya sudah Musda,” bebernya.
Kejanggalan lain yang lebih nyata dirasakan FKPPI, kata mantan Kepala lingkungan itu, dewan pimpinan sidang dan panitia sama sekali mengacuhkan FKPPI pada saat Musda.
“Kita interupsi dan keberatan. Tapi tidak dihiraukan sama sekali. Kita memiliki hak untuk bicara yang diatur dalam tata tertib. Kenapa mereka mengacuhkan kami,” ujarnya.
Osrikal juga mengaku tidak ada mengetahui adanya penjaringan calon ketua yang dilakukan panitia Musda KNPI.
“Kita jelas curiga. Kenapa tidak ada penjaringan calon ketua? Mengapa hal ini dipaksakan?Ada apa semua ini?” ungkapnya.
“FKPPI memiliki figur untuk dicalonkan sebagai ketua KNPI. Tapi mereka memaksakan Zimmy sebagai ketua,” tambahnya.
Pandangan senada juga diucap Wakil Ketua PC 0203 KB FKPPI Binjai Bidang Hukum, Rizki Mardhatillah Jauhari. Dirinya menilai, pelaksanaan Musda XV KNPI Binjai tidak berjalan sesuai aturan dan melanggar tata tertib dan AD/ART KNPI.
“Pelaksanaan Musda KNPI kali ini sudah tidak sejalan dengan tema yang ada, yakni Pemuda Berintelektual dan Berakhlakul Karimah serta sub tema Pemuda Bersatu. Semua itu hanya pemanis kata saja,” ujar Rizky.
Bahkan, peserta Musda KNPI Binjai tidak kuorum untuk mengambil mufakat. Karena itu, ia meminta agar Ketua DPD KNPI Sumut Yamitema Tirtajaya Laoly meninjau kembali penyelenggaraan dan hasil Musda KNPI Binjai yang telah mengangkangi AD/ART.
“Sebagai pemuda kita tidak menginginkan adanya pembodohan, KNPI wadah tempat berkumpulnya pemuda intelektual dan berkualitas. Kami malu, untuk itu kami berharap KNPI Sumut dapat meninjau kembali hasil musda di Binjai,” ujarnya. (*)