Prosumut
Kesehatan

Aman Menggunakan Ponsel, Begini Tipsnya

PROSUMUT – Saat pandemi covid-19 ini, kebanyakan orang melakukan kegiatan yang intens dan lama menggunakan ponsel. Hal ini sebenarnya bisa berdampak terhadap kesehatan mata karena terlalu lama menatap layar ponsel.

Banyak yang tidak menyadari berbagai gangguan kesehatan yang bisa muncul sebagai dampak negatif dari penggunaan telepon genggam.

“Dampak jangka pendek hingga jangka panjang seperti meningkatkanya risiko kecelakaan lalulintas, penyakit mata, gangguan psikoligis, penyakit ekstremitas dan  kanker otak bisa muncul karena penggunaan handphone yang berlebihan,” kata dr Eny Muhartiyanti Manurung, Minggu 14 Juni 2020.

BACA JUGA:  Forwakes Sumut Bahas Program Strategis 2025, Soal Sampah hingga Gizi

Dijelaskan Eny, ponsel bekerja menggunakan gelombang elektromagnetik yang menimbulkan radiasi, terutama saat signal yang hilang timbul. Selain itu, layar ponsel dapat menyebabkan mata terasa kering, panas, berair, bahkan katarak.

Lembaga riset digital marketing Emarketer memperkirakan pada 2018 jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang.

“Gangguan penglihatan dan kebutaan di Indonesia juga semakin lama terus mengalami peningkatan dengan prevalensi mencapai 1,5 persen. Berdasarkan Riskesdas 2013 menyebutkan, gangguan refraksi merupakan penyebab utama ke dua terjadinya gangguan penglihatan dengan prevalensi 9,5 persen,” terang Eny.

BACA JUGA:  Forwakes Sumut Bahas Program Strategis 2025, Soal Sampah hingga Gizi

Maka, menurutnya, perlu posisi yang aman dan baik saat menggunakan ponsel. Jangan mengunakan ponsel sembari berkendara dan berbaring, jaga jarak pandang aman menggunakan ponsel adalah 30-40 cm dari mata.

Istirahatlah, setelah menatap ponsel selama 20 menit, usahakan untuk mengambil rehat. Gunakan kacamata protector, penting untuk meminimalisasi dan menyesuaikan pancaran cahaya yang berlebihan.

“Pada pasien dengan gangguan refraksi sebaiknya rutin memeriksakan mata ke dokter setiap 6 bulan sampai 1 tahun sekali, terkhususnya pada pasien dengan penggunaan lensa kontak,” sarannya.

BACA JUGA:  Forwakes Sumut Bahas Program Strategis 2025, Soal Sampah hingga Gizi

Sedangkan bagi orangtua yang memiliki anak dengan keluhan sakit kepala ketika melihat jauh, keluhan penglihatan buram ketika melihat jauh, atau terdapat penurunan prestasi dalam kelas perlu, Eny juga menyarankan, dilakukan pemeriksaan pada matanya.

“Sebaiknya pasien yang sudah diberikan kacamata menggunakannya dengan rutin,” imbuhnya. (*)

 

Reporter : Rayyan Tarigan
Editor        : Iqbal Hrp
Foto            : 

Konten Terkait

Mudahkan Pasien Dirujuk, Rumah Sakit Harus Jalin MoU

Editor prosumut.com

HUT ke-29 RSUP HAM, Semangat Transformasi Sistem Kesehatan

Editor prosumut.com

Hasil Test Swab, ASN Pemkab Sergai Positif Covid-19.v

admin2@prosumut

RSUP HAM Jajaki Pengobatan Covid-19 Melalui Transfer Antibodi

Editor Prosumut.com

Usbat Ganjar Sumut Beberkan Manfaat Salat Bagi Kesehatan

Editor prosumut.com

Kontroversi Penguncian Diri, Masyarakat Sumut Dukung Imbauan Gubernur

admin2@prosumut
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara