PROSUMUT – Pihak kepolisian bergerak cepat membongkar sel baru teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi dengan Islamic State (IS) di Sibolga, Sumut.
Polisi sampai saat ini telah menangkap tiga terduga teroris di kota itu. Selain Husain alias Abu Hamzah, polisi juga telah menangkap AK alias Ameng dan seorang perempuan berinisial H.
“Setelah pelaku (Husain alias Abu Hamzah) ditangkap, dia mengatakan ada dua lagi temannya di daerah Sibolga. Keduanya juga sudah ditangkap. Jadi (total) tiga yang tertangkap,” ujar Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Medan, Rabu 13 Maret 2019.
Kapolri mengatakan penangkapan terduga teroris itu berdasarkan pengembangan dari kasus penangkapan terduga teroris RIN alias Putra Syuhada (PS) di Lampung pada Sabtu 9 Maret 2019.
“Hingga kini tim Densus 88 Mabes Polri masih terus mengejar sejumlah tersangka lain,” ujar Tito.
Husain ditangkap petugas pada Selasa (12 Maret 2019 dan ketika hendak dilakukan pengembangan kasus, terjadi ledakan di rumah terduga teroris itu.
Ledakan yang diduga berasal dari bom tersebut mengakibatkan seorang petugas dan kerabat Husain luka-luka dan langsung dilarikan ke RS Metta Medika Sibolga.
Rumah di Gang Sekuntum, Kelurahan Pancuran Bambu, itu ditinggali istri dan anak pelaku.
Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror dan polres setempat kemudian melakukan negosiasi agar istri dan anak pelaku mau menyerahkan diri. Upaya negosiasi dibantu tokoh masyarakat setempat.
Namun, sekitar 10 jam kemudian istri Husain memilih melakukan bom bunuh diri. Terdengar dua kali ledakan yang mengakibatkan potongan jenazah istri terduga teroris itu terlempar hingga 70 meter.
Kapolda Sumut Agus Andrianto mengatakan, dari pengembangan kasus, aparat berhasil mengamankan 300 kilogram bahan peledak yang ditemukan di Jalan Sisingamangaraja, Kota Sibolga.
Menurut informasi, barang bukti itu ditemukan di sekitar kediaman terduga teroris AK aliang Ameng. Bahan peledak tersebut disimpan di dekat saluran pembuangan dan ditimpa semen di atasnya.
Temuan tersebut merupakan barang bukti bahan peledak kedua yang dapat diamankan petugas. Sebelumnya, aparat telah mengamankan 30 kilogram bahan peledak di sebuah rumah di Jalan Kutilang, Kelurahan Aek Habil, Sibolga. Rumah itu didiami mertua terduga teroris Husain alias Abu Hamzah.
Selain barang bukti tersebut, pihak kepolisian juga menemukan bom yang telah dirakit dan dikenal dengan istilah bom lontong. “Bom tersebut sewaktu-waktu bisa diledakkan oleh orang yang memegang alat pemicu ledakan,” kata Agus, sebagaimana dilansir Media Indonesia Online.
Presiden Joko Widodo mengapresiasi kinerja Polri yang berhasil menangkap terduga teroris di Sibolga. Jokowi meminta Polri untuk menindak tegas pelaku jaringan teroris yang masih tersisa.
“Harus ada sebuah tindakan yang tegas terus-menerus tanpa henti dan kita harapkan segera semuanya bisa terungkap,” kata Jokowi di Jakarta, kemarin.
Kepala Negara meminta Polri untuk menangkap jaringan teroris yang masih ada.
Menurut dia, apabila tidak segera ditangkap, kelompok tersebut akan membahayakan keamanan masyarakat.
“Ke depan ini lebih dikembangkan lagi sehingga sel-sel yang masih tersisa yang belum ketemu bisa ditemukan,” tegasnya.
Jokowi memastikan bom tersebut tidak terkait dengan Pemilihan Presiden 2019. “Ini (bom di Sibolga) dimulai dari pengungkapan teroris yang ada di Lampung, enggak ada kaitannya dengan pilpres.” (*)