Prosumut
Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH., Dr.PH (Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat UI) bersama Icha Atmadi, S.T. (Penyintas COVID-19) dalam dialog produktif bertema memaksimalkan pengelolaan kesehatan lewat vaksinasi di Jakarta, Kamis, 26 November 2020.
Kesehatan

Cerita Penyintas COVID-19, Tetap Jalankan Protokol Kesehatan

PROSUMUT – Pertengahan Agustus lalu, Icha Atmadi beserta suami dan ayahnya dinyatakan positif COVID-19. Ayahnya mengalami gejala COVID-19 yang terbilang berat sehingga harus dirawat di rumah sakit. Sementara Icha dan suaminya disarankan untuk melakukan isolasi mandiri. 

“Sampai dinyatakan sembuh, perlu waktu hampir satu bulan buat saya dan suami melakukan isolasi mandiri. Sedangkan ayah harus menjalani perawatan di rumah sakit selama satu bulan dan total 45 hari sampai dinyatakan sembuh,” tutur Icha dalam Dialog Produktif dengan tema ‘Memaksimalkan Pengelolaan Kesehatan Lewat Vaksinasi’ pada Kamis (26/11) yang diselenggarakan di Media Center Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).

BACA JUGA:  Puncak Harganas ke 32 di Labuhanbatu, BKKBN Sumut: Kualitas Keluarga Tentukan Arah Kemajuan Bangsa

Diakuinya, penderitaan yang dialami tidak hanya fisik tapi juga secara psikis. Persoalan bertambah dengan biaya pengobatan COVID-19 yang terbilang tidak murah. “Jika dihitung-hitung, biaya perawatan ayah selama di rumah sakit bisa menyentuh angka 100 juta rupiah,” ujar Icha. Namun, Icha merasa cukup beruntung biaya perawatan ayahnya di rumah sakit ditanggung oleh pemerintah. Selain itu, pemerintah setempat sangat bertanggung jawab setelah dia melaporkan ke RT/RW terkait kondisi yang dialaminya dan keluarganya.

BACA JUGA:  Puncak Harganas ke 32 di Labuhanbatu, BKKBN Sumut: Kualitas Keluarga Tentukan Arah Kemajuan Bangsa

Icha tidak menyangka akan terkena COVID-19 karena dia dan keluarganya termasuk yang protektif dan disiplin melakukan protokol kesehatan. “Namun kami pun masih bisa kena. Pengalaman ini membawa kami pada titik terendah yang membuat kami jadi intropeksi diri dalam menjaga hati dan fisik, yang ringan saja mengerikan apalagi sampai gejala berat,” terangnya.

BACA JUGA:  Puncak Harganas ke 32 di Labuhanbatu, BKKBN Sumut: Kualitas Keluarga Tentukan Arah Kemajuan Bangsa

Kini, protokol kesehatan lebih ketat dilakukan di keluarga Icha dan telah menjadi gaya hidup. Icha berharap pengalaman ini tidak dialami oleh orang lain. “Tolong jaga kesehatan karena kalau sudah sakit itu lebih susah lagi perjuangannya. Lakukan protokol kesehatan. Untuk yang mulai merasa ada gejala tolong segera periksa karena cepat atau lambatnya pemeriksaan akan sangat berpengaruh pada proses penyembuhan. Jangan tunggu parah,” pesannya di akhir cerita.** (Agus Yuliyono)

Konten Terkait

Data Terbaru Penanganan Covid-19, Jumlah PDP Turun 1,6 Persen 

admin2@prosumut

Dinkes Labuhanbatu : Jenazah Suspek Covid-19 Dibawa dari Medan

admin2@prosumut

Pesawat Ini Disemprot Disinfektan Karena Corona

admin2@prosumut

Kata Orangtua Makan Sambil Tidur Itu Pantang, Ini Faktanya

Editor prosumut.com

Kasus Covid-19 di Sumut Sudah 2.367 Orang

admin2@prosumut

GTPP Covid-19 Batubara Rapid Test 2.711 Warga di 13 Pusat Keramaian

admin2@prosumut
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara